INDONESIAONLINE – Dinas Pertanian dan Ketahanan Panga Pemerintah Kabupaten Bondowoso  menyelenggarakan pelatihan tematik pembuatan asap cair dan penyerahan sarana dan prasarana produksi pertanian, di Gedung BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Besuk Kecamatan Klabang, Rabu (27/7).

Pelatihan tematik pembuatan asap cair yang nantinya bahannya berfungsi sebagai desinfektan pengusir hama dan tikus pada tanaman itu dibuka langsung oleh Bupati Bondowoso Salwa Arifin  didampingi oleh Kepala Dispertangan Hendri Widotono, dan diikuti sejumlah penyuluh pertanian serta pengurus kelompok tani.

Dengan diadakannya pelatihan tersebut, Bupati Salwa Arifin berharap kepada para petani agar dapat mempraktekkan dan bisa menukarkan ilmu yang didapat pada petani-petani lainnya. Sehingga bisa membuahkan hasil yang memuaskan untuk hasil panennya. 

“Bukan hanya jadi pengetahuan saja, tapi dapat memberikan hasil kepada para petani, hasil dari pelatihan ini,” tutur Bupati Salwa saat dikonfirmasi awak media.

Sedangkan dalam penyerahan 15 item bantuan alat dan sarana prasarana pertanian pada kelompok tani tersebut, adalah merupakan pengadaan dari tahun anggaran 2022. Adapun sarpras yang diberikan di antaranya yakni, benih, pupuk, jaringan irigasi, KRPL, dan bangsal.

Baca Juga  Tiga Poin Ini Buat Wali Kota Mojokerto Terima Penghargaan Manggala Karya Kencana

Bupati Salwa juga menekankan agar bantuan tersebut tak dijual. Melainkan dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Bondowoso.

“Nanti kalau dijual akan ditegur sendiri. Nanti pasti ada pengawasan, mestinya juga menggandeng aparat penegak hukum (APH) untuk mengawasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyuluhan dan Penanggulangan Bencana, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Lilik Setiawati, menerangkan, dalam pelatihan ini pihaknya mengajarkan pembuatan asap cair dengan menggunakan limbah-limbah organik dan peralatan yang murah.

Adapun bahan yang digunakan seperti diantaranya, batok kelapa, daun-daun, dan lainnya. Sedangkan untuk asap cair sendiri kata dia, bisa berfungsi sebagai desinfektan pengusir hama dan tikus pada tanaman. 

“Tanah di sekitar sawah kita semprotkan itu, InsyaAllah tikus tidak kan masuk ke areal persawahan kita,” paparnya. 

Baca Juga  Kejar Nilai A untuk SAKIP, Pemkot Mojokerto Gelar Bimtek

Dengan pelatihan tematik ini pihaknya berharap tak hanya bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian, khususnya padi itu. Melainkan juga bisa menekan biaya produksi. Mengingat, desinfektan yang cair sendiri dijual di pasaran per liternya Rp 25 ribu. 

Lilik menerangkan, bahwa dengan pembuatan asap cair ini, yang hanya menelan biaya sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu itu, bisa menghasilkan sekitar 5 liter desinfektan. 

“Diharapkan biaya produksi pertanian, khususnya tanaman padi, bisa kita tekan,” urai wanita bergelar dokter hewan itu.

Menurutnya, pelatihan yang berlangsung di BPP Besuk ini merupakan yang kali ketiga dilaksanakan dalam pekan ini. Selanjutnya juga masih akan akan dilaksanakan di empat BPP lainnya. 

“Diharapkan mereka bisa mengembangkan untuk dirinya sendiri, syukur-syukur bisa ditularkan pada anggota kelompok,” tandasnya.