INDONESIAONLINE – Menteri Sosial Saifullah Yusuf, akrab disapa Gus Ipul, menggulirkan program ambisius “Sekolah Rakyat” sebagai strategi baru memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia. Dalam acara koordinasi di Pendapa Situbondo, Sabtu (19/4/2025), Gus Ipul menekankan bahwa program ini bertujuan mengubah paradigma bantuan sosial yang kerap “diwariskan” turun-temurun.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai lembaga pendidikan berasrama (boarding school) yang sepenuhnya gratis bagi siswa dari keluarga miskin ekstrem (prioritas desil 1 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional/DTSEN).
“Ini semuanya gratis. Makan, minum, alat tulis, bahkan tempat tinggal di asrama. Ini bukan sekadar sekolah, tapi juga pusat pembinaan karakter,” tegas Gus Ipul di hadapan pilar-pilar sosial dan pejabat daerah.
Program ini menargetkan pembangunan 100 hingga 200 sekolah rakyat secara nasional pada tahun ini. Sasaran utamanya adalah anak-anak dari keluarga paling rentan, memberikan mereka kesempatan pendidikan formal dan pembinaan karakter yang komprehensif tanpa membebani keluarga.
Gus Ipul menjelaskan bahwa pendekatan ini diharapkan dapat mengakhiri siklus kemiskinan. “Selama ini bantuan sosial seakan-akan menjadi warisan… nah ini harus dirubah dan diputus rantainya melalui sekolah rakyat,” ujarnya.
Pelaksanaan program ini melibatkan kerja sama lintas kementerian. Kementerian PUPR menangani infrastruktur, Kemendikbudristekdikti bertanggung jawab atas kurikulum, sementara Kemensos bersama pemerintah daerah fokus pada penjaringan siswa berdasarkan DTSEN yang dimutakhirkan BPS secara berkala.
Antusiasme daerah terlihat dari sekitar 280 Pemda yang telah mengajukan diri, termasuk lebih dari 30 dari Jawa Timur. Situbondo, salah satu daerah yang hadir, menyatakan kesiapan penuh, termasuk penyediaan lahan. “Kalau semua syarat dipenuhi, pembelajaran bisa dimulai tahun ini,” tambah Gus Ipul optimistis.
Kehadiran Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi jangka panjang, membekali generasi muda dari keluarga prasejahtera dengan pendidikan dan karakter kuat untuk meraih masa depan yang lebih baik, sekaligus secara signifikan mengurangi angka kemiskinan di Indonesia (wbs/dnv).