Beranda

Rencana Pertemuan Kim Jong un-Putin: Bahas Pasokan Senjata dan Kerjasama Militer

INDONESIAONLINE – Kabar akan digelarnya pertemuan Kim Jong-un dan Vladimir Putin menjadi perhatian khusus dunia. Pertemuan dua kepala negara itu disebut oleh pejabat Amerika dan sekutunya dalam upaya kerjasama militer dan pasokan senjata bagi Rusia.

The New York Times (NYT) menulis, pemimpin Korea Utara dan Rusia itu disebutkan akan menghadiri Forum Ekonomi Timur yang dijadwalkan pada Minggu hingga Selasa (10-13/9/2023) di Universitas Federal Timur Jauh, Vladivostok.

Lebih lanjut juga dijelaskan jika Kim Jong-un kemungkinan akan melakukan perjalanan dari Pyongyang, ibu kota Korea Utara, menggunakan kereta lapis baja ke Vladivostok.

Pejabat Amerika ini juga menyampaikan, Putin ingin Kim Jong-un menyetujui pengiriman peluru artileri dan rudal anti tank ke Rusia.

“Sementara Kim Jong-un ingin Rusia menyediakan teknologi canggih untuk satelit dan kapal selam tenaga nuklir bagi Korea Utara. Korut juga mencari bantuan pangan untuk negaranya yang miskin,” demikian pernyataannya, dikutip dari NYT, Selasa (5/9/2023).

“Kim Jong-un juga berencana untuk mengunjungi Pier 33. Tempat kapal angkatan laut dari armada Pasifik Rusia bersandar,” lanjutnya.

Menurut Jubir Gedung Putih, John F. Kirby, pembicaraan serius mengenai kerja sama militer antara dua negara tersebut sedang berjalan aktif.

“Kami mendesak Republik Rakyat Demokratik Korea untuk menghentikan perundingan senjata dengan Rusia dan mematuhi komitmen publik yang telah diambil oleh Pyongyang untuk tidak menyediakan atau menjual senjata kepada Rusia,” ucapnya.

Di samping itu, sejak Rusia mulai invasi Ukraina secara besar-besaran, pejabat Amerika Serikat telah merilis intelijen untuk mencegah Korea Utara, Tiongkok, dan negara-negara lain agar tidak menyediakan senjata kepada Rusia.

Pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa Gedung Putih telah memperingatkan soal transfer peluru artileri Korea Utara ke Rusia, hingga menyebabkan berhentinya kerja sama sebelumnya antara Pyongyang dan Moskow.

Pada akhir Agustus, sebuah delegasi sekitar 20 pejabat Korea Utara, termasuk beberapa yang mengawasi protokol keamanan untuk kepemimpinan, melakukan perjalanan dengan kereta api dari Pyongyang ke Vladivostok, lalu terbang ke Moskow.

Kabar tersebut semakin memperkuat indikasi bahwa Korea Utara serius tentang kunjungan Kim Jong-un. Perjalanan Kim Jong-un itu diyakini sebagai perjalanan yang sudah direncanakan dan berlangsung sekitar 10 hari.

Menurut pejabat setempat, salah satu kemungkinan tempat yang disinggahi oleh Kim Jong-un setelah Vladivostok, yakni Vostochny Cosmodrome, pusat peluncuran antariksa yang menjadi lokasi pertemuan antara Presiden Putin dan Alexander Lukashenko, presiden Belarus dan partner Putin dalam perang di Ukraina April 2022.

Di mana tempat tersebut adalah tempat peluncuran roket pertamanya berlangsung pada tahun 2016, berjarak sekitar 950 mil ke utara Vladivostok. Sementara kemungkinan tempat lain yang dikunjungi Kim Jong-un adalah Moskow (bn/dnv).

Exit mobile version