Beranda

Skandal Dugaan Pelecehan Seksual: Mantan Dosen UIN Maliki Malang Dilaporkan, Bukti Video Jadi Kunci

Skandal Dugaan Pelecehan Seksual: Mantan Dosen UIN Maliki Malang Dilaporkan, Bukti Video Jadi Kunci
Sahara saat berada di Polresta Malang Kota terkait kasus dengan Yai Mim (jtn/io)

Kasus dugaan pelecehan seksual dan pornografi mencuat di Malang. Pemilik rental mobil Sahara melaporkan mantan dosen UIN Maliki Malang, Yai Mim, dengan bukti video.

INDONESIAONLINE – Dunia akademik dan publik Malang digegerkan oleh laporan serius dugaan tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) yang menyeret nama Mohammad Imam Muslimin, akrab disapa Yai Mim, seorang mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Yai Mim dilaporkan oleh tetangganya sendiri, Sahara, pemilik rental mobil Sahara, atas dugaan pelecehan seksual dan pornografi. Kasus ini semakin panas dengan adanya laporan balik dan saling tuding antara kedua belah pihak.

Laporan Sahara ke Polresta Malang Kota pada Rabu (8/10/2025) bukan yang pertama. Sebelumnya, ia juga melaporkan Yai Mim atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. Namun, laporan terbaru ini jauh lebih serius, berfokus pada dugaan kekerasan seksual yang telah mengganggu kondisi psikis korban.

Gangguan Psikis Akut Akibat Video Tak Senonoh

Kuasa hukum Sahara, M. Zakki, mengungkapkan bahwa kliennya mengalami gangguan psikis yang signifikan akibat dugaan tindakan Yai Mim.

“Psikis Mbak Sahara ini terganggu, baik karena adanya pelecehan seksual secara verbal maupun penunjukan video mesumnya (milik Imam Muslimin),” terang Zakki.

Data dari Komnas Perempuan menunjukkan bahwa dampak psikis dari kekerasan seksual, terutama yang bersifat non-fisik, seringkali diabaikan namun memiliki konsekuensi jangka panjang yang serius bagi korban, termasuk trauma, depresi, dan gangguan kecemasan.

Oleh karena itu, Zakki menegaskan pentingnya pemeriksaan visum psikiatri. Mengingat dugaan kekerasan seksual yang dialami Sahara bersifat verbal dan semi-tindakan, bukan fisik, visum et repertum tradisional tidak relevan.

Pemeriksaan kejiwaan ini akan menjadi kunci untuk menilai kondisi mental dan psikologis korban, serta seberapa jauh dampak dugaan kekerasan yang dialami. Hasil visum psikiatri nantinya akan menjadi alat bukti sah yang krusial dalam penyidikan.

“Pemeriksaan ini sangat penting karena dugaan kekerasan yang dialami korban bersifat verbal, bukan fisik,” imbuh Zakki.

Serangkaian Pelecehan di Halaman Rumah Tetangga

Zakki mengungkapkan bahwa dugaan pelecehan terhadap kliennya terjadi beberapa kali, total empat insiden. “Ada empat kali. Ada omongan (verbal), ada yang berbentuk semi-tindakan,” jelasnya.

Menariknya, lokasi kejadian disebut-sebut berada di halaman rumah Sahara sendiri, atau di area garasi. Hal ini karena Yai Mim dan Sahara adalah tetangga yang rumahnya bersebelahan, menjadikan konflik ini semakin kompleks dan sensitif.

“Kejadiannya di lokasi, tempat garasi Sahara. Karena mereka bertetangga, jadi di sekitaran lokasi konflik,” kata Zakki.

Namun, Zakki menolak membeberkan detail spesifik mengenai bentuk pelecehan tersebut, menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik untuk penjelasan lebih lanjut.

Bukti Video Diserahkan, Saling Lapor Jadi Sorotan

Pada Jumat (17/10/2025), Sahara telah menjalani pemeriksaan di Polresta Malang Kota dan menyerahkan dua video sebagai barang bukti yang disimpan dalam flashdisk. Penyerahan bukti ini diharapkan dapat memperkuat laporannya.

Kasus ini semakin rumit mengingat adanya saling lapor antara Yai Mim dan Sahara. Yai Mim sendiri telah melaporkan Sahara dan beberapa pihak lainnya atas dugaan pencemaran nama baik, persekusi, dan penistaan agama.

Ia telah diperiksa atas laporan pencemaran nama baik, sementara istrinya, Rosida Vignesvari, diperiksa sebagai saksi pada Selasa (14/10/2025) terkait laporan penistaan agama.

Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mencatat peningkatan laporan kasus kekerasan seksual dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan urgensi penanganan kasus serupa secara serius dan profesional oleh aparat penegak hukum.

Pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi lebih lanjut mengenai perkembangan penyidikan kasus ini. Publik menantikan bagaimana kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan figur publik dan bukti video ini akan terungkap (ir/dnv).

Exit mobile version