INDONESIAONLINE – Perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nyungsep di Pemilu 2024. Tak hanya di tingkat pusat, suara PPP di daerah seperti Kota Blitar pun serupa,
Di Kota Blitar, PPP setelah menikmati 5 tahun masa jabatan dengan kursi pimpinan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) harus merelakan posisinya tersebut kepada Partai Golkar pada Pemilu 2024 ini.
PPP hanya mampu memperoleh 9.486 suara, angka yang kalah jauh dari perolehan suara Partai Golkar Kota Blitar yang mencapai 10.236 suara. Sehingga, dengan kondisi ini, PPP harus mengalah dan merelakan kursi pimpinan DPRD Kota Blitar untuk 5 tahun ke depan.
Beruntungnya, PPP memiliki tiga Calon Legislatif (Caleg) yang dipastikan akan menjadi anggota DPRD Kota Blitar periode 2024-2029.
“Insyaallah tidak dapat mas (Kursi pimpinan DPRD Kota Blitar),” ungkap Agus Zunaidi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Blitar, Kamis (21/3/2024).
Sebelum pengumuman resmi dari KPU RI, Agus Zunaidi telah menggambarkan Pemilu 2024 sebagai yang paling kejam dan merusak. Segala upaya yang dilakukan oleh PPP tidak cukup, terutama saat mereka harus menghadapi “gerakan satu malam” yang masif dan mematikan.
“Hasil Pemilu 2024 ini memang sangat mengecewakan bagi PPP, baik di tingkat nasional maupun di daerah. Kami telah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan dukungan masyarakat, namun ternyata tidak cukup. Kami mengakui bahwa Pemilu kali ini adalah yang paling sulit dan paling merusak yang pernah kami alami,” imbuhnya.
Dengan demikian, PPP harus belajar dari kekalahan ini dan merencanakan langkah-langkah strategis ke depannya.
“Kami tidak akan menyerah. Kami akan terus bekerja keras untuk memperbaiki diri dan kembali bangkit. Kami percaya bahwa PPP masih memiliki peran yang penting dalam perjalanan politik bangsa ini, dan kami akan terus berjuang untuk mewujudkan visi dan misi partai kami,” pungkas Agus (ar/dnv).