INDONESIAONLINE – Penangkapan buronan kelas kakap jaringan narkoba internasional, Dewi Astutik alias Paryatin (43), di Kamboja menimbulkan keterkejutan besar bagi keluarganya. Suami Paryatin, Sarno, mengaku sangat syok setelah mengetahui bahwa istrinya, yang selama ini dikenal sebagai sosok pekerja keras, terseret dalam kasus narkoba bernilai fantastis.
Sarno tidak pernah menduga bahwa istrinya akan terlibat dalam kasus kriminal besar. “Keluarga sangat syok, tidak menyangka sama sekali. Selama ini setahu kami, pekerjaannya baik-baik saja,” ungkap Sarno di Ponorogo,
Sarno mengaku terperanjat saat melihat foto Paryatin, yang kini menjadi sorotan media sebagai gembong narkoba, beredar luas. Meskipun merasa sulit percaya, ia memilih untuk pasrah.
”Ketika fotonya muncul di media, saya kaget dan syok. Tapi saya pasrah saja. Di rumah pun dia [Paryatin] sudah susah diarahkan. Tapi ya bagaimana lagi,” katanya.
Saat ditanya mengenai dugaan keterlibatan Paryatin sebagai gembong narkoba, Sarno menyatakan ketidaktahuannya terhadap aktivitas sang istri di luar rumah.
”Soal gembong narkoba? Saya benar-benar tidak tahu, soal sepak terjangnya (Paryatin) saya tidak tahu sama sekali,” tambahnya.
Dewi Astutik punya nama asli Paryatin. Dia berasal dari Dusun Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Ponorogo, Jawa Timur. Sebenarnya Dewi Astutik adalah nama adik Paryatin. Nama Dewi Astutik dipakai selama Paryatin kerja sebagai TKW di luar negeri.
Diketahui, Dewi Astutik ditangkap BNN RI di Kamboja. Dia dikenal sebagai aktor penting penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun. Penangkapannya menutup pelarian panjang yang membawanya lintas negara sejak bekerja sebagai tenaga kerja wanita. (rds/hel)
