INDONESIAONLINE – Tidak semua muslim mampu menghafal doa qunut dengan cepat atau sempurna. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya waktu atau kesempatan untuk mempelajarinya secara mendalam.
Menanggapi hal ini, KH Yahya Zainul Ma’arif, atau dikenal luas sebagai Buya Yahya, memberikan penjelasan penting. Buya Yahya menegaskan bahwa bagi yang sudah menghafal doa qunut disarankan untuk tetap membacanya sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
“Selagi hafal doa qunut dianjurkan sunnahnya membaca qunut yang diajarkan oleh Nabi. Bagi yang tidak hafal doa qunut, maka gantikan saja dengan doa apa saja yang Anda tahu,” ungkap Buya Yahya dalam video di kanal YouTube-nya, dikutip pada Jumat (19/7/2024).
Buya Yahya juga menekankan bahwa jika seseorang tidak hafal doa qunut, bukanlah suatu masalah yang besar. Beliau mengizinkan penggantian doa qunut dengan doa lain seperti doa sapu jagat, ‘Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wafilaakhirati hasanatawwaqinaa adzaa ban naar’.
“Kalau tidak hafal qunut boleh saja baca Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, boleh apa saja,” tambah Buya Yahya.
Lebih lanjut, Buya Yahya memberikan nasihat bagi mereka yang harus memimpin salat Subuh namun tidak hafal doa qunut. “Kalau menjadi imam dan tidak hafal qunut, tidak perlu khawatir atau malu. Baca saja Allahu Akbar, kemudian Rabbana atina fid dunya hasanah,” jelasnya.
Meskipun penggantian ini mungkin akan mengejutkan jamaah, Buya Yahya menekankan bahwa yang terpenting dalam ibadah adalah niat yang tulus dan keikhlasan. “Yang terpenting adalah niat kita untuk memohon kepada Allah dengan penuh harap dan keikhlasan,” tegasnya.
Beliau juga menjelaskan bahwa doa qunut bukanlah kewajiban dalam salat Subuh, melainkan sebuah sunnah. Islam memberikan kemudahan dengan memungkinkan penggantian doa qunut dengan doa-doa lain yang dikuasai oleh individu (ina/dnv).
