Beranda

UIN Malang Teguhkan Komitmen Kolaborasi PTKIN lewat FGD Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel di Samarinda

UIN Malang Teguhkan Komitmen Kolaborasi PTKIN lewat FGD Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel di Samarinda
Rektor UIN Malang Prof Ilfi Nur Diana (tiga dari kiri) bersama jajaran wakil rektor disela-sela pelaksanaan focus group discussion (FGD) Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel Surabaya di Samarinda. (foto: uin malang)

INDONESIAONLINE  – Suasana penuh keakraban dan semangat kolaboratif mewarnai pelaksanaan focus group discussion (FGD) Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel Surabaya yang digelar di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, pada Jumat (7/11).

Forum ini mempertemukan para rektor dan wakil rektor dari sembilan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang tergabung dalam persemakmuran, mencakup kampus-kampus di Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Lombok. Acara dipandu oleh Direktur Pascasarjana UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda Prof Dr H Mukhamad Ilyasin MPd.

Dalam sambutannya, Prof Ilyasin menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan wadah penting untuk memperkuat arah dan kerja sama strategis antarkampus. “FGD ini menjadi momentum untuk memastikan PTKIN tetap relevan, unggul, dan adaptif terhadap perubahan zaman,” ujarnya.

Prof Ilfi bersama rektor PTKIN lainnya dan Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama RI Prof H Sahiron Syamsuddin MA PhD. (foto: uin malang)

Kegiatan tersebut turut dihadiri Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama RI Prof H Sahiron Syamsuddin MA PhD yang hadir membuka dan memberikan arahan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan Kementerian Agama dengan strategi pengembangan PTKIN di berbagai daerah.

“PTKIN harus menjadi pusat keilmuan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga melahirkan lulusan berintegritas dan berdaya saing global. Kemenag akan terus mendukung peningkatan tata kelola, inovasi kurikulum, serta kolaborasi riset,” ucap Prof. Sahiron.

Beberapa narasumber kemudian menyampaikan pandangan strategisnya. Prof Dr H Nur Syam MSi, guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya, membahas pentingnya akreditasi, work based learning, dan outcome based education (OBE) agar pembelajaran di PTKIN lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

Sementara itu, Prof Dr H Moh. Mukri MAg menyoroti perlunya keseimbangan antara hard skills dan soft skills dalam sistem pendidikan Islam. “Kita ingin melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, matang emosinya, dan kuat spiritualnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan lain, Prof Dr H Babun Suharto MM menekankan pentingnya kepemimpinan visioner di lingkungan PTKIN. “Pemimpin kampus harus mampu membangun kerja sama tim yang solid, bekerja keras, dan berpikir strategis,” pesannya.

Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang periode 2021-2025  Prof Dr HM. Zainuddin MA turut hadir sebagai peserta aktif dan mengangkat konsep pendidikan berbasis cinta -cinta kepada Tuhan, Rasul, sesama manusia, alam, dan tanah air. “Jika pendidikan dijalankan dengan cinta, maka akan lahir peradaban yang penuh kasih dan manfaat,” ungkapnya.

Kehadiran jajaran pimpinan dari sembilan PTKIN ini semakin memperkuat semangat kebersamaan dan sinergi dalam pengembangan pendidikan tinggi Islam. Mereka sepakat bahwa kolaborasi antarkampus menjadi kunci memperkokoh peran PTKIN di kancah nasional maupun global.

Sebelum mengikuti forum ini, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi bersama para wakil rektor, direktur pascasarjana, dan kepala biro telah menggelar FGD internal untuk mengevaluasi capaian kinerja 100 hari pertama. Sehari sebelumnya, rombongan UIN Malang juga berkunjung ke Kantor Otorita IKN dan diterima langsung oleh Basuki Hadimuljono selaku kepala Otorita IKN. Pertemuan tersebut sekaligus membahas rencana penandatanganan MoU antara kedua lembaga.

Selain itu, UIN Malang tengah mempersiapkan peresmian gedung baru Kampus 3 bertuliskan Ar-Rahim. Kampus 3 ini dijadwalkan diresmikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Acara tersebut juga akan didahului halaqah akbar yang menghadirkan sekitar 200 kiai dari berbagai pesantren di Jawa Timur.

Menutup kegiatan, Rektor UINSI Samarinda Prof Dr Zurqoni MAg menyerahkan cenderamata kepada para narasumber sebagai bentuk apresiasi. Ia berharap hasil FGD ini menjadi landasan bagi peningkatan mutu akademik dan penguatan kelembagaan seluruh PTKIN di Indonesia.

Rangkaian kegiatan FGD yang berlangsung hingga Ahad (9/11/2025) ini diakhiri dengan pembahasan lanjutan mengenai strategi pengembangan kelembagaan, inovasi kurikulum, serta kolaborasi riset dan pengabdian masyarakat.
“Forum ini bukan sekadar diskusi, tetapi ruang bersama untuk menata masa depan pendidikan tinggi Islam yang unggul, inklusif, dan berdaya saing global,” pungkas Prof Sahiron. (hsa/hel)

 

Exit mobile version