UIN Maliki Malang cetak Juru Sembelih Halal (JULEHA) bersertifikat di Batch 1 tahun 2025. Pelatihan ini tekankan amanah spiritual, etika profesi, dan standar nasional untuk SDM industri halal Indonesia.
INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang melalui Halal Center merampungkan Pelatihan Juru Sembelih Halal (JULEHA) Batch 1 Tahun 2025. Digelar pada 31 Oktober – 2 November 2025, inisiatif ini menegaskan komitmen kampus dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten bersertifikat untuk mendukung ekosistem industri halal nasional.
Pelatihan selama tiga hari ini menarik 31 peserta dari berbagai wilayah, mulai dari Jawa Timur hingga Kendari, yang antusias memperdalam pemahaman dan keterampilan penyembelihan halal.
Kepala Halal Center UIN Maliki Malang, Eny Yulianti, M.S.I., menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar aspek teknis, melainkan sebuah amanah moral.
“Pelatihan ini tentang amanah, tentang menjaga kehalalan hidup sejak dari sumbernya,” ujarnya saat pembukaan di Gedung D UIN Maliki Malang.
Materi pelatihan mencakup koordinasi kerja lapangan, pemeriksaan kondisi hewan sebelum disembelih, hingga implementasi higienitas, sanitasi, dan keselamatan kerja (K3) yang ketat. Seluruh kurikulum dirancang praktis dan berbasis regulasi syariat Islam serta standar nasional.
Data dari BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) menunjukkan bahwa kebutuhan akan JULEHA bersertifikat terus meningkat seiring pertumbuhan industri halal global yang diperkirakan mencapai $7,7 triliun pada tahun 2030 (DinarStandard, 2022). Indonesia, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, memiliki potensi besar namun masih membutuhkan SDM tersertifikasi untuk memenuhi regulasi UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Guna memastikan standar kompetensi, UIN Maliki Malang menggandeng tenaga profesional dari luar, termasuk drh. Aris Wahyudi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Kesehatan Hewan (LSP Keswan) sebagai asesor. Aris Wahyudi secara langsung menilai setiap peserta dalam praktik penyembelihan ayam dan sapi. Proses penilaian mencakup niat, teknik pemotongan yang presisi, hingga konfirmasi kematian hewan sesuai standar halal dan ketentuan nasional.
Dr. H. M. Lutfi Mustofa, M.Ag., Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPP2M) UIN Maliki Malang, menggarisbawahi pentingnya sinergi antara akademik dan industri.
“Kampus tidak boleh berhenti pada tataran teori. Kita harus ikut memastikan produk halal Indonesia dijaga oleh SDM yang kompeten dan bersertifikat,” tegasnya.
Keterlibatan LSP Keswan ini sejalan dengan rekomendasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) untuk menjamin kualitas kompetensi tenaga kerja.
Inisiatif pelatihan JULEHA ini diharapkan dapat melahirkan generasi baru penyembelih halal yang tidak hanya terampil, tetapi juga berintegritas dan memahami nilai-nilai syariat Islam secara utuh. Ini adalah langkah strategis UIN Maliki Malang dalam membangun ekosistem halal nasional yang kuat, sejalan dengan visi Indonesia menjadi pusat industri halal dunia (as/dnv).
