INDONESIAONLINE – Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perceptions Index/ CPI) menjadi barometer penting dalam menilai kebersihan tata kelola sektor publik suatu negara.
Setiap tahun, Transparency International merilis peringkat global dengan skor 0–100. Nilai 0 menunjukkan tingkat korupsi paling parah dan 100 mencerminkan kondisi yang paling bersih.
Dalam laporan CPI 2024 yang menilai 180 negara, kawasan Eropa, khususnya negara-negara Nordik, kembali mendominasi posisi puncak. Denmark memimpin dengan skor 90, diikuti Finlandia (88).
Dari Asia, Singapura menjadi satu-satunya negara yang berhasil menembus tiga besar dunia dengan skor 84.
Namun, sejumlah negara Asia lainnya justru masuk dalam daftar dengan skor terendah, menandakan tingginya praktik korupsi di sektor publik.
10 Negara Paling Korup di Asia Versi CPI 2024
Berdasarkan laporan tersebut, berikut 10 negara Asia dengan skor terendah:
1. Suriah – 12
2. Yaman – 13
3. Korea Utara – 15
4. Myanmar – 16
5. Turkmenistan – 17
6. Afghanistan – 17
7. Tajikistan – 19
8. Kamboja – 21
9. Lebanon – 22
10. Azerbaijan – 22
Faktor utama rendahnya skor negara-negara tersebut berkaitan dengan lemahnya penegakan hukum, konflik berkepanjangan, hingga instabilitas politik dan keamanan yang menghambat tata kelola pemerintahan.
Posisi Indonesia dalam CPI 2024
Bagaimana dengan Indonesia? Meski tidak masuk dalam daftar 10 besar negara paling korup, Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara tetangga.
Indonesia: skor 37 (peringkat 101 dunia)
Vietnam: skor 40
Timor Leste: skor 44
Malaysia: skor 50
Singapura: skor 84 (peringkat 3 dunia)
Dengan capaian tersebut, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah besar dalam memperkuat lembaga antikorupsi, meningkatkan transparansi, serta menegakkan akuntabilitas di sektor publik.
Tantangan dan Harapan
Laporan CPI 2024 menunjukkan bahwa korupsi tetap menjadi ancaman serius di banyak negara Asia, terutama di wilayah konflik dan pemerintahan yang lemah.
Untuk Indonesia, skor 37 menandakan posisi yang masih rapuh. Meski belum masuk kategori terburuk, Indonesia tetap tertinggal dari beberapa negara tetangga. Langkah nyata dalam pemberantasan korupsi, pengelolaan anggaran yang transparan, serta reformasi birokrasi yang konsisten akan sangat menentukan perbaikan peringkat di tahun-tahun berikutnya. (mt/hel)