INDONESIAONLINE – Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang Prof Dr HM Zainuddin MA melepas 27 mahasiswa peserta student exchange, Selasa 29 Oktober 2024.
Ke-27 mahasiswa itu akan melaksanakan student exchange (pertukaran mahasiswa) ke negara di kawasan Eropa, tepatnya di Prancis.
Prof Zain -sapaan rektor UIN Malang- mengatakan,l bahwa mereka yang mengikuti program student exchange ini telah mengikuti seleksi hingga akhirnya dinyatakan layak untuk mengikuti program ini. Para peserta nantinya akan melaksanakan kegiatan student exchange selama dua minggu.
Ke-27 peserta ini yang terbagi dalam dua kategori, yaitu kategori full funding sebanyak 20 mahasiswa, parsial 4 mahasiswa, dan mandiri 3 orang. Para mahasiswa penerima full funding mendapat dukungan penuh dari universitas. Sementara kategori free menyediakan akses bagi mahasiswa yang mampu menanggung biaya secara mandiri.
“Setiap tahun sama jumlahnya 20 orang yang mendapatkan pembiayaan. Cuma kali ini ada tambahan 7 orang yang mandiri mengikuti program ini,” kata Prof Zain.
Di Prancis, para peserta Student Exchange akan melakukan kegiatan di salah satu institusi pendidikan, yakni Science PO atau Institut Ilmu Politik Paris. Prof Zain berpesan agar dalam pelaksanaan student exchange, para peserta dapat menjaga sikap dan kedisiplinan.
Semangat belajar dan dedikasi sebagai duta universitas di negara tujuan menjadi hal yang juga harus dipegang para peserta. Artinya, para peserta bukan hanya harus menjaga nama baik diri sendiri, namun juga harus menjaga nama baik UIN Maliki Malang dalam kegiatan internasional ini.
“Jangan bawa kebiasaan telat. Di sana begitu disiplin. Kebiasaan telat tidak ada. Jaga sikap di dalam kelas. Pelajari hal-hal bermanfaat selama di Paris,” ungkap rektor.
Selain itu, tambah Prof Zain, selama pelaksanaan kegiatan, para peserta diharapkan dapat memanfaatkan program ini untuk juga menjadi batu loncatan dan juga memperluas jejaring tingkat internasional. Rektor juga mendorong peserta membuat satu catatan dalam berbagai hal yang dilakukan. Tentu, hal ini dapat menjadi satu input wawasan yang dapat dipublikasikan dan menjadi pengalaman berharga para peserta.
“Setiap peserta student exchange saya selalu meminta untuk membuat sebuah buku hasil studinya,” ucap rektor.
Lebih dari itu, diharapkan juga para peserta nantinya dapat berbagi atau menularkan pengalaman mereka selama mengikuti program student exchange pada mahasiswa lainnya. “Pengalaman ini penting untuk ditularkan kepada para mahasiswa yang belum mendapatkan kesempatan ke sana,” katanya.
Program ini menjadi satu upaya dalam dalam memperkuat sinergi internasional serta meningkatkan daya saing lulusan. Untuk itu, usai seremonial pelepasan secara simbolis oleh rektor, Manajer PMU Dr Zainal Habib meminta seluruh peserta diwajibkan menandatangani kontrak yang mengatur tanggung jawab serta kewajiban mereka selama mengikuti program. (as/hel)