INDONESIAONLINE – Sebuah video viral di media sosial menarasikan seseorang yang diduga alami gangguan jiwa lalu tiba-tiba rumahnya dipindah ke tengah sawah oleh warga setempat. Narasi itu seperti diunggah oleh akun Instagram @terang_media.
Dalam video itu tampak sebuah rumah berada di tengah-tengah persawahan. Rumah tersebut terlihat menggunakan dinding dari anyaman bambu. Dan seperti tidak ada aliran listrik atau air.
“Warga Dukuh Kopek, RT 06/04, Desa Karangwotan, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati rumahnya dibongkar dan dipindahkan ke tengah sawah, tanpa seizin yang punya. Karena yang punya sedang di rumah sakit selama dua hari. Saat pulang, tau-tau rumahnya dibongkar dan ditaruh ke sawah,” keterangan suara perekam video.
Perekam video menyesalkan ulah warga yang disebut tidak menolong pemilik rumah yang diduga mengalami gangguan jiwa, namun malah diintimidasi.
“Yang membongkar rumah ini akan kita pidanakan. Bukan mendapatkan bantuan bedah rumah, malah rumahnya dibongkar,” kata perekam video.
“Rumah (yang dipindah di sawah) tidak layak untuk ditempati, malah mirip dengan kandang kambing. Ini rumah orang tidak punya, orang miskin, yang diusir dari lahan milik keluarganya sendiri karena gara-gara tidak ber-KTP dan dituduh gila,” sambung suara perekam video.
Menurut keterangan perekam video, KTP pemilik rumah adalah KTP masih Palembang bukan KTP warga Dukuh Kopek, RT 06/04, Desa Karangwotan, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati. Sementara tinggal di Pati lantaran menempati lahan dari keluarganya sendiri.
“Lain-lainnya harusnya menembusi dinas kesehatan setempat (jika dianggap gila). Yang harus bertanggung jawab adalah pemerintah setempat, karena membiarkan warganya diintimidasi, diperkusi,” jelas perekam video.
Dalam keterangan video itu, kerabat WG (inisial pemilik rumah yang diduga gila) yang bernama Wagimin mengatakan jika ada beberapa hal yang justru memperkeruh suasana. Diantaranya, sempat beredar unggahan foto di media sosial yang menunjukkan foto saat WG sedang buang hajat kecil (buang air) tapi di rekam/foto.
“Sudah tahu WG ini memiliki keterbelakangan mental, tapi justru malah mendapat perlakuan seperti itu dari salah seorang warga yang tidak bertanggungjawab. Sudah selayaknya kita sesama manusia mendapatkan perlakuan yang sama di masyarakat. Seharusnya, ada perhatian dari pemerintah desa setempat untuk bersama-sama mencari solusi,” kata Wagimin.
Sontak unggahan itu pun menyita perhatian warganet. Banyak dari mereka yang kasihan dengan WG dan menyesalkan sikap warga setempat.
“lbarat pepatah ‘udah jatuh, tertimpa tangga pula’ Kasihan si pemilik rumah, jadi korban keegoisan warga,” @ihsan1506****.
“Ngerii… Kita Idup dizaman modern, tapi otak manusianya sebagian msh berasa Idup dizaman Jahiliyah,” @adie_s***.
“Hantam yg model beginian jangan kasih kendor,” @we.no***.
“Mau gila atupun bagaimana yang namanya hak gak bisa ilang ataupun di hapus… walaupun di anggap gila sekalipun!!!,” @nasrudin_***.
“Kok Lucu Warga desa dan Pak RT nya… Dia lho Tinggal di atas tanah Bapak Ibu nya, Hak Hak nya dia… Meskipun dia pnya Keterbelakangan mental, ya ttp bukan Hak Warga dan RT Untuk Mengusir nya.. kecuali tinggal nya di atas Tanah Warga ataupun Pak RT nya,” @haga.gand***. (bn/hel)