INDONESIAONLINE – Tragedi Kanjuruhan terus bergulir. Kini, beberapa akun media sosial Twitter mulai kembali “menghidupkan” persoalan tragedi Kanjuruhan melalui tagar Tunda Renovasi Stadion Kanjuruhan.
Tagar Tunda Renovas Stadion Kanjuruhan digemakan di media sosial karena menurut keluarga korban maupun elemen masyarakat, kasus ini masih belum tuntas. Selain hal itu renovasi Stadion Kanjuruhan dikabarkan akan dimulai Agustus 2023 nanti.
“Semakin kencangnya isu renovasi Kanjuruhan yang akan dimulai pada Agustus nanti, beberapa elemen masyarakat ikut memberikan tanggapan,” cuit akun @kepanjen_kita.
Renovasi Stadion Kanjuruhan saat ini sudah berjalan. Bahkan Bupati Malang Sanusi menyebutkan anggaran renovasi mencapai Rp 1 triliun dan saat ini dalam tahap penyusunan DED (Detail Engineering Design) dengan anggaran Rp 8,6 miliar.
“…tapi banyak pihak yang berharap agar dibatalkan. Atau minimal ditunda hingga ada rekonstruksi kejadian Tragedi Kanjuruhan,” tulis @kepanjen_kita
Aksi #TundaRenovasiStadionKanjuruhan juga digemakan oleh Aksi Kamisan Malang yang khawatir berdampak pada proses hukum.
“Mereka menyayangkan tindakan pemerintah yang terkesan buru-buru merenovasi di tengah keluarga korban yang masih berjuang untuk #UsutTuntas. Aksi Kamisan Malang juga menilai, belum ada urgensi untuk renovasi stadion,” tulis akun tersebut.
“Apalagi, renovasi ini dikhawatirkan membawa dampak pada proses hukum Laporan Model B yang diajukan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan di Polres Kepanjen Kabupaten Malang,” cuitnya lagi.
Senada, akun Twitter @tribunmelawan atau #AremaNeverAgain juga menyuarakan hal serupa. Pihaknya menduga renovasi Stadion Kanjuruhan menjadi usaha pemerintah dan aparat kepolisian untuk menghapus memori kolektif keluarga korban dan warga Malang perihal kekerasan aparat yang pernah terjadi di sana.
“Dengan merenovasi, ada usaha untuk menghadirkan perayaan dan euforia baru untuk mengubur ingatan kolektif perihal #TragediKanjuruhan,” tulisnya.
Cuitan @tribunmelawan soal penundaan renovasi Stadion Kanjuruhan sudah dilihat lebih dari 4 ribu kali pengguna Twitter, Kamis (13/7/2023) pukul 17.00 WIB.
Sebelumnya, keluarga korban tragedi Kanjuruhan Malang mengajukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan legislatif Kabupaten Malang, pada Rabu (12/7/2023) siang di Gedung DPRD Kabupaten Malang.
Salah satu ayah dari korban meninggal Tragedi Kanjuruhan, Bambang Rismoyo, mengaku telah ikhlas merelakan kepergian anaknya bernama Putri Lestari. Tetapi ia ingin memastikan keadilan bagi anaknya.
“Alat bukti belum dijamah sama sekali untuk penegakan hukum, itu alat bukti, kok direnovasi, itu di (Stadion) Kanjuruhan mutlak merenggut nyawa. Tolong bapak-bapak ibu-ibu anggota DPRD, tolong bantu kita, kita mau kemana, sebagai wakil kami kita rakyat menderita lahir juga batin,” terang Bambang, dikutip Sportstarsid, Kamis (13/7/2023) (bn/dnv).