Agama  

Muharam Sebentar Lagi, Puasa di Bulan Ini Melebur Dosa Setahun Lalu

Muharam Sebentar Lagi,  Puasa di Bulan Ini Melebur Dosa Setahun Lalu
Ilustrasi bulan Muharam. (istock)

INDONESIAONLINE –  Muharam merupakan bulan yang dimaknai oleh umat muslim sebagai Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriyah. Tahun 2024 atau 1446 H ini, 1 Muharam jatuh pada Minggu 7 Juli 2024.

Ada beragam keutamaan pada bulan Muharam ini. Selain pahala yang berlipat ganda, puasa di bulan ini juga bisa menjadi pelebur dosa setahun sebelumnya.

Syaikh Sa’ad bin Turki Al-Khotslan, profesor Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud di Riyadh dan ketua Dewan Direksi Asosiasi Fiqih Saudi, menjelaskan puasa Muharam adalah puasa sunah terbaik setelah Ramadan.

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

Syaikh Sa’ad bin Turki Al-Khotslan menegaskan bahwa puasa Muharam adalah puasa sunah yang memiliki keistimewaan tersendiri.

“Keutamaan ini tidak hanya untuk puasa Asyura’ (10 muharram). Tapi, berlaku di setiap hari bulan Muharam. Maka, seorang muslim hendaknya memperbanyak puasa sunah di bulan Muharam,” ungkap Syaikh Sa’ad bin Turki Al-Khotslan, melansir YouTube ShahihFiqih, Selasa (25/6).

Sementara itu, Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah menjelaskan dalam kitabnya, Fathul Bari, bahwa penetapan Muharam sebagai awal tahun Islam memiliki hikmah tersendiri.

Hikmah pada dijadikannya al-Muharram sebagai awal tahun adalah agar tahun diawali dengan bulan suci dan ditutup dengan bulan suci juga, dan tahun di tengah-tengahnya juga terdapat bulan suci yaitu Rajab, dan berturut-turutnya dua bulan suci di akhir tahun (DzulQa’dah dan DzulHijjah) untuk menunjukkan keutamaan penutup dan bahwasanya amal-amal itu tergantung atau dinilai berdasarkan penutupnya.” (Fathul Bary, jilid 8 : 108).

Melansir dari NU Online, puasa di bulan Muharam termasuk salah satu dari empat bulan yang mulia atau al-asyhurul hurum. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa di bulan-bulan mulia, termasuk Muharam. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

Puasa di bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah)

Puasa di bulan Muharam tidak hanya memberikan pahala, tetapi juga mengandung keutamaan yang luar biasa. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa satu hari di bulan Muharam setara dengan pahala puasa 30 hari:

Orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharam maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghir)

Keutamaan lainnya, puasa di bulan Muharam yang paling dikenal adalah puasa pada hari Asyura (10 Muharam). Puasa ini memiliki keutamaan sebagai pelebur dosa setahun yang telah lewat. Sebagaimana disebutkan dalam hadis:

Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat.” (HR Muslim)

Sementara itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk membedakan diri dari kaum Yahudi yang berpuasa pada hari Asyura dengan menambahkan puasa pada hari sebelum (9 Muharam) atau sesudahnya (11 Muharam). Ini ditegaskan dalam sebuah hadis:

Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR Ahmad). (bin/hel)