INDONESIAONLINE – Media sosial TikTok ramai dengan kabar keliru yang mengaitkan fenomena aphelion dengan cuaca dingin di Indonesia. Kabar ini beredar melalui unggahan akun TikTok @/ilhamkamponk yang menampilkan ilustrasi jarak Bumi dan Matahari saat aphelion.
Akun tersebut bahkan meminta masyarakat bersiap menghadapi cuaca dingin ekstrem dan menyarankan untuk meningkatkan imun dengan vitamin atau suplemen.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan tegas menyatakan bahwa kabar tersebut tidak benar. Cuaca dingin di Indonesia pada Juli hingga Agustus 2024 disebabkan oleh Angin Monsun Australia, bukan aphelion.
Angin Monsun Australia yang bertiup menuju Benua Asia, melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia, membawa massa udara kering dan dingin. Hal ini menyebabkan suhu di beberapa wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sumatera bagian selatan, terasa lebih dingin.
Fenomena ini dikenal sebagai Mbedhidhing di Jawa. Beberapa wilayah yang terdampak signifikan antara lain Pegunungan Bromo, Pegunungan Sindoro-Sumbing, dan Lembang Bandung. Pada tanggal 7 Juli 2024, suhu minimum di Dataran Tinggi Dieng bahkan mencapai 1 derajat Celsius.
Selain Monsun Australia, BMKG juga menyampaikan beberapa faktor lain yang berkontribusi terhadap cuaca dingin. Diantaranya, posisi geografis di mana wilayah di selatan khatulistiwa menerima sinar matahari lebih sedikit pada bulan Juni hingga Agustus.
Faktor kondisi topografis yaitu dataran tinggi dan pegunungan memiliki tekanan udara dan kelembaban yang lebih rendah, sehingga terasa lebih dingin, kelembaban udara yang membuat udara kering pada malam hari memungkinkan radiasi panas dari Bumi terlepas ke atmosfer tanpa hambatan, sehingga menurunkan suhu; serta kurangnya tutupan awan, membuat Indonesia dilanda cuaca dingin.
BMKG memprediksi bahwa cuaca cerah hingga berawan akan mendominasi wilayah Indonesia bagian selatan dalam satu pekan ke depan. Potensi hujan dengan intensitas signifikan masih dapat terjadi di beberapa wilayah (bn/dnv).