Tetangga Bangun Tembok, Akses Jalan ke Rumah Warga Tertutup

Tetangga Bangun Tembok, Akses Jalan ke Rumah Warga Tertutup
Petugas Polsek Singosari ketika melewati akses jalan yang ditutupi tembok. (ashaq/jtn group)

INDONESIAONLINE – Viral di media sosial, akses jalan sebuah rumah warga di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, ditembok tetangganya. Kejadian itu pun menuai berbagai tanggapan dari netizen.

Di video yang beredar, terlihat seorang wanita kesulitan saat melewati akses jalan itu. Sebab, jalan keluar masuk salah satu rumah warga tersebut telah dibangun tembok. Ibu tersebut sampai harus berjalan miring karena terhimpit tembok.

Polsek Singosari yang mendapati kabar viral tersebut kemudian melakukan penelusuran. Hasilnya, dari beberapa komentar pada akun Instagram maupun TikTok, lokasi  rumah warga yang aksesnya ditembok  tetangganya tersebut beralamat di Dusun Prodo, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh bhabinkamtibmas, nabinsa dan kades (kepala desa) Klampok. “Mereka mendatangi lokasi tersebut,” ungkap Kapolsek Singosari Kompol Masyhur Ade.

Aparat keamanan juga turut meminta keterangan dari sejumlah pihak. Terutama pemilik rumah dan pemilik lahan yang membangun tembok.

Diketahui, pemilik rumah yang akses jalannya ditembok oleh tetangganya tersebut bernama Abdul Rokhim (50). Sedangkan tetangga selaku pemilik lahan yang membangun tembok bernama Daman (27).

Berdasarkan informasi yang diterima Polsek Singosari,  kejadian penembokan jalan tersebut sudah terjadi sejak Februari 2023. Dari keterangan  pemilik rumah, yakni Abdul Rokhim, usai aksi penembokan tersebut, dirinya telah memindahkan pintu rumahnya. Dari yang awalnya menghadap ke barat, kini dipindahkan ke timur sebagai akses jalan yang memang merupakan lahan milik Rokhim. “Kedua belah pihak menyebut sudah tidak ada permasalahan,” imbuh kapolsek.

Rokhim menyampaikan, video yang saat ini viral di medsos tersebut merupakan unggahan salah satu saudaranya yang berdomisili di Blitar. Perekaman video tersebut terjadi pada saat saudara Abdul Rokhim itu bertakziah ke rumahnya.

“Pemilik rumah tidak mengetahui jika video tersebut akan di-upload ke medsos dan saat ini menjadi viral,” imbuh kapolsek.

Di sisi lain, Daman selaku pemilik lahan juga memberikan keterangan yang sama. Yakni kejadian penembokan tersebut terjadi sekitar satu tahun silam.

“Dari keterangan pemilik lahan yang membangun tembok, kejadiannya bermula pada saat Abdul Rokhim (pemilik rumah) selesai melaksanakan hajat mantu (pernikahan),” ungkap Ade.

Awal mulanya,  Rokhim  saat itu merasa keberatan terkait bau kotoran sapi yang ada di sekitar rumahnya. Saat itu rumah Abdul Rokhim menghadap ke kandang sapi yang disebut milik Daman, sang pemilik lahan.

“Akhirnya pemilik lahan membangun tembok sesuai dengan lahan yang dimilikinya. Saat ini kedua belah pihak sudah tidak ada permasalahan,” imbuh Ade.

Lantaran sudah berakhir damai, adanya video yang kini viral tersebut membuat kedua belah pihak merasa keberatan. Selain bakal meminta pertanggungjawaban dari perekam video, kedua belah pihak juga menyayangkan tidak adanya deskripsi yang jelas saat diposting sehingga menimbulkan kegaduhan dan viral disejumlah akun medsos.

“Saat ini, permasalahan terkait penutupan akses rumah tersebut sudah diselesaikan oleh pihak keluarga yang sempat bertikai satu tahun lalu,” pungkas Ade. (al/hel)