Investasi di Kota Malang Lampaui Target, Sektor Restoran dan Properti Jadi Penopang Utama

Investasi di Kota Malang Lampaui Target, Sektor Restoran dan Properti Jadi Penopang Utama
Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Arif Tri Sastyawan mengungkapkan bahwa realisasi investasi telah mencapai Rp 2,06 triliun, melampaui target Rp 1,4 triliun (io)

INDONESIAONLINE – Iklim investasi di Kota Malang menunjukkan tren positif. Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang mencatat nilai investasi hingga triwulan ketiga tahun 2024 telah melampaui target yang ditetapkan.

Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, mengungkapkan bahwa realisasi investasi telah mencapai Rp 2,06 triliun, melampaui target Rp 1,4 triliun.

“Optimis hingga akhir Desember 2024 ini nantinya bisa menyentuh Rp 2,3 triliun. Angka itu pun merupakan perhitungan rasional dan tidak berlebihan,” kata Arif.

Pertumbuhan investasi ini didorong oleh beberapa sektor unggulan, terutama usaha restoran dan kafe, serta sektor properti, khususnya perumahan. Dominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga terlihat jelas, dengan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang masih di bawah Rp 1 miliar.

“Selama setahun ini belum ada perusahaan asing yang langsung berinvestasi, kecuali hanya melalui penyertaan modal,” imbuh Arif.

Meskipun demikian, ia tetap mendorong investasi PMA, khususnya di sektor perhotelan dan rumah makan, dengan memberikan kemudahan perizinan.

Arif berharap lonjakan investasi ini berdampak positif bagi masyarakat, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja. Saat ini, Disnaker-PMPTSP tengah menyusun Peta Investasi untuk tahun 2025 guna menarik lebih banyak investor dan meningkatkan nilai investasi di masa mendatang.

“Tahun depan, target minimalnya harus sama atau lebih tinggi. Kalau turun, artinya ada yang tidak beres, misalnya banyak pengusaha yang gulung tikar,” tegas Arif.

Target investasi yang ambisius ini mencerminkan keyakinan pemerintah Kota Malang terhadap potensi pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh iklim investasi yang kondusif (rw/dnv).