INDONESIAONLINE – Puasa Ramadan identik dengan kurma. Buah tersebut merupakan makanan populer selama bulan Ramadan, terutama saat berbuka puasa.
Selain merupakan sunah rasul untuk mengonsumsi tiga buah kurma saat berbuka, buah itu juga kandungan gizi yang menyehatkan bagi tubuh.
Kurma masuk ke Indonesia sebagai hasil impor sehingga mudah diperoleh. Kurma dijual dengan berbagai cara. Ada yang dijual dengan kemasan tertutup dan ada juga yang dijual eceran.
Lalu, benarkah memakan kurma harus dicuci terlebih dahulu? Itu karena saat mengonsumsi kurma, banyak orang yang terbiasa memasukkannya langsung ke mulut dan membuang bijinya setelah itu.
Mengenai hal tersebut, pendakwah sekaligus dokter yang kerap memberi tips hidup sehat, dr Zaidul Akbar, yang dikenal lewat konsep Jurus Sehat Rasullullah (JSR), mengatakan dirinya tidak pernah mencuci kurma alias langsung mengonsumsinya. “Kalau saya pribadi nggak pernah mencuci kurma dulu ya. Kalau beli kurma, biasanya langsung saja saya makan gitu kurmanya,” ujar Zaidul Akbar, dikutip dari YouTube Sobat Herbal, Senin (10/3/2025).
Lebih lanjut, Zaidul Akbar mengatakan, khusus jenis kurma organik, terutama kurma yang memiliki tangkai atau kurma Tunis (Tunisia), bisa langsung dimakan. “Langsung saja saya makan gitu kurmanya. Apalagi kurma-kurma pakai tangkai, kurma- kurma tunis itu atau juga kurma ajwa yang organik,” jelasnya.
Terkait soal kabar kurma harus dicuci dulu sebelum dikonsumsi, Zaidul menyebut itu disebabkan adanya isu yang mengatakan kurma mengandung pestisida. Tapi, bagi dia, kabar tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.
“Karena ada memang beberapa informasi bahwa kurma ada juga yang diberi pestisida. katanya seperti itu. Wallahua’lam saya belum tahu detailnya,” ungkap Zaidul.
Meskipun begitu, Zaidul menjelaskan mengonsumsi kurma pada umumnya tidak perlu dicuci terlebih dahulu. “Tapi kalau kurma-kurma secara umum, kalau saya makan kurma, nggak dicuci dulu sih. Makan aja langsung,” pungkasnya. (mt/hel)