Ketua TP PKK Kota Malang Ikut Periksa Takaran Minyak Goreng di Pasar Murah

Ketua TP PKK Kota Malang Ikut Periksa Takaran Minyak Goreng di Pasar Murah
Hanik Andriani Wahyu Hidayat memeriksa minyak goreng kemasan merek Rizki yang dijual pada Pasar Murah di Kecamatan Blinbing.(foto: Riski/JTN Group)

INDONESIAONLINE –  Hanik Andriani Wahyu Hidayat, ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Malang, ikut memeriksa takaran minyak goreng (migor) kemasan. Hal itu dia lakukan saat meninjau pelaksanaan Pasar Murah di Kantor Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Sabtu (15/3/2025).

Menurut Hanik, hal tersebut perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa masyarakat tidak dirugikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal itu juga mengingat kasus penyunatan takaran minyak goreng yang terjadi beberapa waktu lalu di Kota Depok.

“Karena kemarin ada di daerah lain itu (penyunatan takaran). Kasihan masyarakat. Di kemasan ditulisnya 1 liter, tapi waktu dicek menggunakan gelas ukur, itu hanya 800 mililiter. Apalagi waktu harganya mahal,” ungkap istri Wali Kota Malang Wahyu Hidayat itu.

Dalam tinjauannya tersebut, Hanik juga langsung berdialog dengan salah satu penjual minyak goreng merek Rizki. Hanik memeriksa dan mendapati bahwa minyak goreng tersebut dijual dalam kemasan botol berisi 800 ml.

“Ini memang tidak pernah ditulis satu liter di kemasan. Tapi di nota ditulis 800 ml. Jadi, sesuai dan tidak fiktif,” kata Hanik.

Dirinya pun berpesan kepada seluruh distributor minyak goreng agar tidak main-main dalam menjual produknya. Apalagi jika tindakan tidak terpuji itu sampai merugikan masyarakat.

“Artinya produk yang dijual di masyarakat itu tidak boleh main-main. Kalau 1 liter ya 1 liter, kalau 800 ml ya 800 ml. Jadi, tidak membohongi,” ucapnya.

Di sisi lain, Hanik menilai bahwa antusiasme masyarakat terhadap gelaran Pasar Murah juga sangat tinggi. Untuk itu, dirinya memberikan apresiasinya kepada Pemkot Malang melalui Diskopindag yang telah memberikan ruang dalam menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakay.

“Animo masyarakat juga masih tinggi. Tentu ini bentuk perhatian Pemkot Malang melalui Diskopindag ke masyarakat karena kalau mau Lebaran, banyak kebutuhan,” ungkapnya.

Hanya, Hanik memberikan satu catatan. Yakni agar  even serupa selanjutnya bisa melibatkan lebih banyak pihak. Salah satunya para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ada di sekitar lokasi acara.

“Satu hal dari saya, yang harus dimunculkan adalah UMKM di sekitar wilayah. Karena itu jadi salah satu prioritas saya untuk keberlangsungan UMKM. Mungkin kalau nanti mengadakan kegiatan yang melibatkan UMKM, paling tidak kan bangga,” katanya.

Tak hanya itu. Kepeduliannya terhadap UMKM juga dilakukan dengan memborong beberapa produk yang ada di pasar murah tersebut, seperti sarung, produk bumbu dapur dan produk makanan.

“Jadi begini, selain makanan biasanya untuk Lebaran  kan sarung juga dibutuhkan. Nanti akan kami bagi-bagi. Tapi saya utamakan untuk masyarakat. Katanya stok masih ada. Jadi, biar ada yang dibeli masyarakat,” pungkasnya. (rw/hel)