INDONESIAONLINE – Bunga Desa menjadi program berikutnya yang dicanangkan Bupati Jember Muhammad Fawait atau Gus Fawait. Bunga Desa adalah akronim dari Bupati Ngantor di Desa.
Dalam program tersebut, bupati akan mengajak seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) untuk turut serta. Bahkan, bila diperlukan, rombongan bupati akan bermalam di desa-desa.
Program ini akan menjadi program prioritas setelah program 100 hari kerja bupati. Tujuan program Bunga Desa tersebut untuk memberikan layanan kepada masyarakat dan melihat langsung pembangunan di desa-desa.
“Insya Allah, ke depan kami akan meluncurkan program Bunga Desa, yakni Bupati Ngantor di Desa. Akan kami ajak OPD-OPD. Ada kemungkinan nanti kami juga bermalam di desa, bila perlu mendirikan tenda,” ujar bupati yang kerap disapa Gus Bupati saat menggelar acara rutin Pro Gus’e 100 hari kerja pada Senin (21/4/2025) malam di Pendapa Wahya Wibawa Graha.
Selain merencanakan program Bunga Desa, dalam acara Pro Gus’e 100 hari kerja, Gus Bupati juga menyampaikan evaluasi program dan rencana kerja dalam satu minggu ke depan.
“Pada pro Gus’e minggu lalu, kami menyampaikan rencana kerja kami, yakni perbaikan infrastruktur. Dan sudah kami lakukan dengan memperbaiki jembatan di Desa Sukokerto Sukowono. Dan minggu ini, mulai pada perbaikan jalan. Yang perlu diaspal akan kita aspal, yang perlu dibenahi ya kita benahi,” jelas Bupati Fawait.
Bahkan untuk perbaikan jalan nanti, pihaknya akan mengawal secara langsung proses perbaikan. “Nanti teman-teman media bisa ikut untuk mengawali perbaikan jalan ini,” bebernya.
Selain menyampaikan progres perbaikan infrastruktur, Gus Bupati juga menyampaikan program layanan UHC (universal health coverage). Saat ini masyarakat ber-KTP Jember sudah bisa menikmati pengobatan gratis di seluruh rumah sakit se-Indonesia.
“Untuk layanan kesehatan, alhamdulillah, kami sudah bisa tidur nyenyak. Dengan program UHC ini, kami sudah tidak kepikiran ada warga Jember yang tidak bisa berobat. Dengan UHC, warga ber-KTP Jember secara otomatis sudah bisa berobat gratis di seluruh Indonesia, baik di rumah sakit swasta yang bekerja sama dengan BPJS maupun rumah sakit pemerintah,” ujar Gus Bupati.
Sedangkan untuk program 100 hari kerja berikutnya, Gus Bupati juga akan mendaftarkan pekerja informal untuk ter-cover BPJS Ketenagakerjaan. Tujuannya, agar mereka juga terjamin, baik keselamatan maupun hari tuanya.
“Setelah kami meluncurkan program Mlijo Cinta, nanti para pedagang Mlijo, yang 75 persen adalah kaum emak-emak, akan kami lindungi dengan BPJS Ketenagakerjaan, karena mereka adalah pejuang ekonomi keluarga. Tidak hanya itu, termasuk para petani, akan kita lakukan pendataan bersama dengan Disnaker dan pemerintah desa,” pungkas Gus Bupati. (mam/hel)