INDONESIAONLINE – Anggota grup K-Pop ternama Red Velvet, Seulgi, baru-baru ini tampil memukau dalam sesi pemotretan untuk majalah fesyen Elle edisi terbaru. Tak hanya berpose, Seulgi juga berbagi cerita menarik dalam wawancara eksklusif yang menyertainya.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah proses persiapan album solo keduanya yang akan datang, berjudul “Accidentally On Purpose”. Seulgi mengungkapkan kunci di balik layar pembuatan album tersebut.
“Saya sangat fokus pada komunikasi,” ujar Seulgi. “Sungguh menyenangkan melihat berbagai ide menarik yang berbeda-beda bisa menyatu menjadi satu kesatuan. Melalui proses itu, saya juga bisa menyuarakan opini saya dengan berbagai cara. Mungkin saya bukan kaptennya, tapi saya rasa saya memainkan peran sebagai wakil kapten (first mate),” paparnya, menggambarkan perannya dalam kolaborasi tim.

Ketika ditanya mengenai kesan pertamanya terhadap lagu utama album, “Baby, Not Baby”, Seulgi antusias. “Saya langsung berpikir ada banyak hal yang bisa saya eksplorasi dengan lagu ini. Saya ingin menampilkan sisi Seulgi yang belum pernah terlihat sebelumnya,” ungkapnya, menunjukkan kecintaannya pada trek tersebut.
Lebih lanjut, Seulgi menekankan betapa berartinya dukungan dari rekan-rekan satu grupnya di Red Velvet. “Apapun yang saya lakukan, para member selalu mendukung saya. Saat persiapan album ini, mereka satu per satu menanyakan kabar dan perkembangan prosesnya. Sebagai anggota tertua kedua di tim, saya juga ingin terus menjadi sumber kekuatan bagi mereka,” tuturnya hangat.
Tahun lalu menjadi momen spesial bagi Red Velvet yang merayakan 10 tahun debut mereka. Seiring dengan pencapaian itu, Seulgi juga aktif melebarkan sayap kariernya dengan meluncurkan kanal YouTube pribadi dan menggelar pameran foto perdananya.
Merenungkan perjalanannya sejauh ini, Seulgi menggambarkan dirinya sebagai pribadi yang cenderung tenang dan kalem.
“Memang ada momen-momen saya merasa gugup, terutama sesaat sebelum naik panggung, tapi saya selalu berusaha meyakinkan diri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Saya berupaya keras agar rasa cemas tidak menguasai diri,” jelasnya.
“Tentu saja mengekspresikan emosi itu penting, tapi pada akhirnya, saya percaya bahwa saya adalah orang yang paling memahami diri saya sendiri. Karena itu, saya berusaha mengendalikan emosi ketimbang larut di dalamnya. Saya rasa itulah yang membuat saya menjadi pribadi yang kalem,” ungkapnya.