Prabowo Tegur BGN, Dadan: Target Zero Accident di MBG

Prabowo Tegur BGN, Dadan: Target Zero Accident di MBG
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana (Ist)

INDONESIAONLINE – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan harapannya agar tidak ada lagi insiden keracunan makanan yang menimpa siswa-siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan setelah rapat evaluasi dengan Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, pada Sabtu (3/5/2025).

Dadan mengakui bahwa program MBG yang bertujuan menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi para pelajar memerlukan perhatian ekstra dalam hal kualitas dan aspek higienis makanan.

“Target kita adalah zero accident, tidak ada kejadian keracunan di lapangan,” ujar Dadan, mengutip dari video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Menurut Dadan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menghadapi tantangan besar untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada para siswa benar-benar terjaga kualitas dan kebersihannya. Untuk itu, rapat evaluasi kemarin juga berfokus pada penajaman proses seleksi mitra serta pengawasan terhadap infrastruktur yang dibangun oleh berbagai pihak terkait.

“Selain memastikan anggaran tercukupi, kita juga menyoroti tiga hal penting dalam keberhasilan program MBG, yakni anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur,” tambah Dadan.

Dadan menjelaskan bahwa Presiden Prabowo telah berhasil menyelesaikan proses politik terkait alokasi anggaran. Dalam hal SDM, BGN telah menjalin kerja sama dengan Universitas Pertahanan untuk mencetak 30.000 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Mereka akan dilibatkan langsung dalam pelaksanaan MBG dan menjadi ujung tombak keberhasilan program ini.

“Sementara itu, dalam hal infrastruktur, kami menargetkan pembangunan 1.502 SPPG. Namun, untuk mencapainya, kami harus bermitra dengan banyak pihak agar dapat mencapai target 30.000 SPPG,” jelas Dadan.

Selain memperbanyak mitra, Dadan juga menegaskan pentingnya memastikan bahwa kualitas makanan yang diproduksi oleh SPPG tetap terjaga. Pengawasan terhadap aspek higienis dan kualitas makanan akan menjadi prioritas utama dalam program ini.

“Pemantauan kualitas makanan dan standar kebersihan adalah tantangan berat. Kami akan terus mempertajam seleksi mitra dan pengawasan infrastruktur untuk memastikan keberhasilan program ini,” pungkas Dadan.

Program MBG diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan gizi anak-anak sekolah di Indonesia, dengan menjaga kualitas dan kebersihan makanan yang diberikan. Pemerintah pun berkomitmen untuk memastikan bahwa tidak ada lagi insiden keracunan yang mengganggu pelaksanaan program ini.