INDONESIAONLINE – BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Maritim Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini adanya potensi banjir rob di wilayah pesisir Jawa Timur. Fenomena ini diprediksi akan terjadi pada periode, hari ini sampai Jumat depan (25-30/5/2025).
Informasi ini disampaikan langsung oleh BMKG melalui akun Instagram resminya @infobmkgperak. Dalam unggahannya, BMKG menyebut bahwa fase bulan baru (new moon) memengaruhi kondisi pasang surut air laut dan dapat memicu kenaikan muka air laut hingga 150 cm, khususnya di kawasan pelabuhan dan pesisir.
“Tanggal 25 Mei hingga 30 Mei 2025, terdapat potensi banjir Rob di wilayah Surabaya Timur, Surabaya sekitar Pelabuhan, Surabaya Barat termasuk Gresik, Lamongan dan Tuban hingga di Pesisir Kalianget. Ketinggian Banjir ROB mencapai 130-150 cm yng terjadi mulai pukul 9-12 WIB,” tulis BMKG Maritim Tanjung Perak di Instagram, Minggu (25/5/2025).
Untuk diketahui, banjir rob adalah genangan air laut yang mengalir ke daratan akibat fenomena pasang tinggi. Air laut naik secara alami, menggenangi kawasan rendah di pesisir, dan sering kali berdampak langsung pada aktivitas harian masyarakat pesisir.
“Banjir rob merupakan banjir yang disebabkan oleh kenaikan muka laut akibat pasang maksimum, hingga air tersebut menggenangi daratan,” tulis BMKG Maritim Tanjung Perak.
BMKG menyebut bahwa pada periode tersebut, ketinggian muka air laut dapat mencapai antara 130 hingga 150 cm. Ketinggian ini diperkirakan terjadi pada pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, ketika pasang laut berada pada titik maksimum.
Berikut wilayah pesisir Jawa Timur yang berpotensi terdampak:
• Surabaya Timur (Sidoarjo, Probolinggo, Pasuruan, sampang)
Pasang maksimum mencapai 130 cm sampai dengan 140 cm pukul 09.00-12.00 WIB
• Surabaya Pelabuhan
Pasang maksimum mencapai 130 cm sampai dengan 150 cm pukul 09.00-13.00 WIB
• Surabaya Barat (termasuk Gresik, Lemongan hingga Tuban)
Pasang maksimum mencapai 130 cm pukul 09.00-12.00 WIB
• Pesisir Kalianget
Pasang maksimum mencapai 130 cm pukul 09.00-12.00 WIB
BMKG juga menjelaskan bahwa fenomena ini berkaitan dengan fase bulan baru, di mana gravitasi bulan berpengaruh terhadap pasang surut laut.
“Fase bulan baru atau new moon mempengaruhi kondisi pasang surut di bulan akhir Mei 2025 yang berpotensi menyebabkan pasang maksimum dan surut minimum,” tulis BMKG.
Menurut BMKG, banjir rob ini berpotensi mengganggu beberapa aktivitas di pesisir. Mulai dari transportasi di pelabuhan dan sekitar pesisir, kegiatan bongkar muat barang, aktivitas petani garam dan nelayan hingga akses jalan dan fasilitas umum di kawasan rendah pesisir.
Masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di wilayah pesisir diimbau untuk waspada, terutama pada jam-jam rawan pasang tinggi. (bn/hel)