Perang Israel-Iran: Rudal Sejjil Diluncurkan

Perang Israel-Iran: Rudal Sejjil Diluncurkan
Iran resmi meluncurkan rudal balistik Sejjil dalam operasi militernya kepada Israel (youtube)

INDONESIAONLINE – Konflik antara Israel dan Iran memasuki babak baru yang kian menegangkan setelah Iran resmi meluncurkan rudal balistik Sejjil dalam operasi militernya. Insiden ini menandai pertama kalinya Teheran menggunakan rudal andalannya tersebut untuk menyerang wilayah Israel, memperkuat sinyal pergeseran eskalasi di kawasan.

Pada Rabu malam, Korps Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) mengkonfirmasi penembakan rudal Sejjil dalam gelombang ke-12 operasi bertajuk True Promise 3. Langkah ini segera direspons Israel yang mengklaim berhasil mencegat rudal itu. Meski demikian, serpihan peluru kendali menyebabkan kerusakan beberapa kendaraan di wilayah Israel.

Selain serangan fisik, IRGC juga mengeluarkan peringatan langsung kepada warga Israel di wilayah pendudukan agar segera meninggalkan area tersebut. Pimpinan IRGC menegaskan, serangan lanjutan dengan rudal akan terus dilanjutkan bila warga tetap bertahan.

“Kalian harus memilih: tetap hidup dalam ketakutan di tempat perlindungan atau keluar dari tanah yang direbut oleh leluhur kalian,” bunyi peringatan itu.

Apa Itu Rudal Sejjil

Rudal Sejjil yang digunakan Iran merupakan peluru kendali balistik jarak menengah (MRBM) dengan teknologi dua tahap berbahan bakar padat. Ini membedakannya dari rudal berbahan bakar cair yang umumnya memerlukan waktu lebih lama dalam persiapan peluncuran.

Rudal ini memiliki jangkauan tempuh hingga 2.000 kilometer, memungkinkan Iran menjangkau seluruh wilayah Israel bahkan Eropa Tenggara.

Dari segi dimensi, rudal Sejjil memiliki panjang 18 meter, diameter 1,25 meter, dan kapasitas daya angkut mencapai 700 kilogram — melampaui banyak rudal konvensional di kawasan Timur Tengah. Bobot total saat peluncuran diperkirakan 23.600 kilogram, dan menurut beberapa sumber, ada varian yang disebut-sebut dapat menjangkau hingga 4.000 kilometer.

Keunggulan lain Sejjil terletak pada kemampuannya bermanuver di udara serta daya tahan tinggi terhadap deteksi radar. Rudal ini didesain khusus untuk menghindari sistem pertahanan udara canggih seperti Iron Dome dan Arrow milik Israel.

Nama Sejjil sendiri merujuk pada ‘batu dari tanah terbakar’ yang tercantum dalam Surat Al Fil di kitab suci Al Qur’an. Dalam sejarahnya, batu tersebut disebut digunakan burung-burung untuk mengalahkan pasukan gajah yang menyerang Makkah.

Penggunaan rudal Sejjil oleh Iran tidak sekadar unjuk kekuatan militer, namun juga sinyal kepada Israel dan komunitas internasional tentang perubahan dinamika kawasan. Dengan kemampuan jangkau dan daya rusak yang besar, Sejjil dikhawatirkan dapat memicu respons militer lebih besar dari pihak Israel, yang kini dituntut untuk meningkatkan pertahanan strategisnya.

Kehadiran Sejjil dalam konflik memanaskan persaingan persenjataan di Timur Tengah dan menambah daftar panjang kekhawatiran global terkait eskalasi peperangan di kawasan tersebut. Situasi ini sekaligus menandai babak baru dalam hubungan dua negara yang sejauh ini nyaris selalu diwarnai tensi tinggi (ina/dnv).