Efek Ganda Porprov 2025: Hotel di Kota Batu Sumringah, Okupansi Terdongkrak Dua Mesin Sekaligus

Efek Ganda Porprov 2025: Hotel di Kota Batu Sumringah, Okupansi Terdongkrak Dua Mesin Sekaligus
Ilustrasi hotel Kota Batu yang mengalami kenaikan tingkat hunian dikarenakan adanya Porprov Jatim dan libur sekolah (Ilustrasi/Ist)

Pekan Olahraga Provinsi Jatim IX 2025 menjadi katalisator bagi hotel kelas budget, sementara libur sekolah secara simultan mengisi segmen hotel berbintang. Sebuah simbiosis unik yang membawa angin segar bagi pariwisata Kota Apel.

INDONESIAONLINE – Senyum sumringah kini menghiasi wajah para pelaku industri perhotelan di Kota Batu. Bukan tanpa sebab, status sebagai salah satu tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX 2025 telah menjadi suntikan energi yang signifikan. Angka okupansi atau tingkat hunian kamar merangkak naik, menembus rata-rata di atas 50 persen, sebuah sinyal positif bagi sektor yang menjadi tulang punggung pariwisata daerah.

Namun, di balik angka yang menggembirakan ini, tersembunyi sebuah fenomena pasar yang unik. Kenaikan okupansi tidak digerakkan oleh satu, melainkan dua “mesin” pendorong yang bekerja serentak namun menyasar segmen yang berbeda: kontingen atlet Porprov dan wisatawan keluarga yang menikmati libur sekolah.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu mengonfirmasi adanya lonjakan hunian yang bervariasi.

“Ada yang naik sekitar 30 persen, 40 persen, 50 persen, bahkan ada yang lebih dari itu. Ini adalah gambaran rata-rata yang sangat positif,” ungkap Sujud, perwakilan PHRI Kota Batu, Rabu (2/6/2025).

Analisis lebih dalam menunjukkan sebuah pola yang menarik. Kontingen Porprov, yang terikat dengan anggaran pemerintah daerah, secara spesifik memilih akomodasi yang efisien.

“Mereka lebih memilih hotel berstandar dengan tarif di bawah Rp 500 ribu per malam. Karena kalau hotel bintang 4 dan 5, sewanya sudah di atas itu. Jadi, fokus mereka ada pada hotel bintang 3 ke bawah,” terang Sujud.

Fenomena ini menciptakan denyut ekonomi yang kuat di segmen hotel budget dan bintang tiga. Kamar-kamar yang biasanya bersaing ketat di hari biasa, kini terisi oleh para atlet, ofisial, dan panitia dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Daya Tarik Batu sebagai “Hub” Akomodasi

Keunikan lain yang mempertegas posisi strategis Kota Batu adalah keputusannya menjadi pilihan menginap bagi kontingen yang bahkan tidak bertanding di kota ini. Suasana sejuk, fasilitas penunjang, dan reputasi sebagai kota wisata menjadi magnet tersendiri.

“Faktanya, ada kontingen yang jadwal pertandingannya di kota Malang, tetapi mereka memilih untuk menginap di Kota Batu. Ini bukti nyata bahwa kenaikan okupansi ini sangat dipengaruhi oleh Porprov Jatim,” ucap Sujud.

Hal ini menunjukkan bahwa Kota Batu tidak hanya berfungsi sebagai lokasi penyelenggara, tetapi juga sebagai hub akomodasi yang nyaman bagi kota-kota tetangga. Infrastruktur pariwisata yang matang memberikan keunggulan kompetitif yang sulit ditandingi.

Di sisi lain, hotel-hotel kelas atas, yakni bintang 4 dan 5, juga turut menikmati kenaikan tamu. Namun, faktor pendorong utamanya sedikit berbeda. Momen Porprov yang bertepatan dengan libur sekolah menjadi kombinasi sempurna.

“Kenaikan di hotel bintang 4 dan 5 juga terjadi, tetapi kontribusinya lebih banyak datang dari momen liburan sekolah. Banyak keluarga dari luar kota yang memilih Kota Batu sebagai destinasi liburan mereka,” jelas Sujud.

Mesin kedua inilah yang mengisi kamar-kamar premium, resort, dan villa. Sementara kontingen atlet mengisi segmen budget, para wisatawan keluarga memastikan segmen atas tetap bergairah. Efek ganda ini menciptakan keseimbangan pasar yang sehat dan merata di hampir semua level perhotelan.

Secara keseluruhan, sinergi antara event olahraga berskala provinsi dan momentum liburan nasional telah berhasil mendongkrak industri perhotelan Kota Batu. Ini bukan sekadar kenaikan sesaat, melainkan sebuah studi kasus tentang bagaimana sebuah kota wisata dapat memaksimalkan potensi dari berbagai sumber pasar secara simultan (ir/dnv).