INDONESIAONLINE – Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (FK UM) terus menunjukkan komitmennya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya dengan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Healthy Spine Movement: Peningkatan Pengetahuan Anatomi dan Pencegahan Penyakit Vertebrae dengan Stretching Exercises.
Kegiatan yang dipimpin oleh dr Didiek Darmadi Tri Setyo SpB ini digelar di SMPN 26 Malang. Kegiatan ini sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kesehatan remaja.

Program ini dirancang bukan sekadar seremonial, melainkan langkah strategis untuk menanamkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan tulang belakang sejak usia sekolah.
FK UM menegaskan bahwa edukasi kesehatan tidak hanya bisa diperoleh di ruang kuliah atau rumah sakit, tetapi juga harus hadir di tengah masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan.
Sasaran utama kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dasar mengenai anatomi tulang belakang serta langkah pencegahan sederhana terhadap masalah muskuloskeletal. Para siswa diajak memahami bagaimana kebiasaan sehari-hari, seperti duduk terlalu lama, postur yang salah, atau membawa tas sekolah yang terlalu berat, dapat berdampak buruk bagi kesehatan tulang belakang.

Tak hanya itu. Tim FK UM juga mengadakan pemeriksaan body mass index (BMI) bagi siswa. Pemeriksaan ini penting untuk skrining menilai kategori berat badan seseorang, yang menjadi salah satu faktor risiko gangguan otot dan tulang punggung.
Melalui pemeriksaan BMI, siswa dapat lebih memahami kaitan antara berat badan berlebih atau kurang dengan kesehatan tulang belakang mereka.
Edukasi Stretching Exercises secara Interaktif dan Partisipatif
Melalui metode stretching exercises, siswa diperkenalkan pada gerakan peregangan sederhana yang dapat dilakukan kapan saja. Latihan ini bertujuan mengurangi ketegangan otot, meningkatkan kelenturan tubuh, dan menurunkan risiko nyeri punggung.

“Anak-anak SMP memang sangat rentan terhadap gangguan postur tubuh. Apalagi mereka banyak beraktivitas dalam posisi duduk. Karena itu, kami ingin memberikan bekal berupa edukasi yang praktis, mudah dipahami, dan langsung bisa diterapkan,” jelas dr Didiek.
Suasana kegiatan berlangsung hidup dan penuh semangat. Tidak hanya mendengarkan penjelasan, para siswa juga berpartisipasi aktif dalam praktik peregangan. Sesi diskusi terbuka pun dimanfaatkan untuk menyampaikan keluhan atau pertanyaan seputar kesehatan tulang belakang. Pendekatan partisipatif ini membuat edukasi terasa dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Malang. Selain itu, program ini merupakan implementasi kurikulum FK UM, khususnya materi Blok 16: Masalah Muskuloskeletal dan Blok 17: Kedokteran Olahraga, sehingga mahasiswa kedokteran dapat mengasah ilmu sambil memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Lebih jauh, Healthy Spine Movement sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (good health and well-being) dan SDG 4 (quality education). Dengan meningkatnya kesadaran kesehatan sejak usia sekolah, generasi muda diharapkan tumbuh lebih sehat, produktif, dan siap menghadapi masa depan.
Kegiatan ini membuktikan bahwa kesehatan adalah investasi bersama. Seperti disampaikan dr Didiek: “Sehat adalah modal utama meraih masa depan. Mari kita jaga tulang belakang sejak dini, karena dari situlah aktivitas kehidupan kita bertumpu.” (rds/hel)