INDONESIAONLINE – Pembangunan Kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang di Turen tinggal menunggu waktu. Itu karena Pemkab Malang sudah menyiapkan hibah lahan sekitar 15 hektare sebagai lokasi pembangunan Kampus IV UIN Maliki.
Langkah ini sekaligus menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah untuk memperluas akses pendidikan tinggi serta meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.
Bupati Malang HM. Sanusi menyebut, pembangunan kampus tersebut masih menunggu tindak lanjut dari pihak UIN Malang. “Rencana pembangunan kampus di Turen masih dalam proses. Pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh,” terangnya.
Sanusi menjelaskan, nantinya kampus baru itu akan berfokus pada jurusan bidang agrokompleks, mulai dari perikanan, pertanian, hingga peternakan. Dengan luas lahan yang disediakan, kampus diproyeksikan mampu menampung ribuan mahasiswa. “Dengan area sekitar 15 hektare, tentu memungkinkan dibuka berbagai jurusan,” katanya.
Menurut Sanusi, keberadaan Kampus UIN Maliki di Turen akan memberi manfaat ganda. Selain memperbesar peluang belajar bagi generasi muda di Kabupaten Malang, juga mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi masyarakat. “Warga sekitar bisa ikut merasakan dampak positif, mulai dari pendidikan hingga peningkatan ekonomi,” tambah Sanusi.
Ia memperkirakan, perputaran uang yang dihasilkan dari kehadiran mahasiswa dapat mencapai miliaran rupiah tiap bulan. “Kalau jumlah mahasiswa sekitar 5 ribu orang dengan kebutuhan Rp2 juta per bulan, maka sedikitnya Rp10 miliar akan beredar setiap bulan. Itu baru dari konsumsi, belum termasuk kos dan kebutuhan lainnya,” ujar bupati.
Sebagai catatan, Pemkab Malang bersama Kementerian Agama RI telah menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) serta Berita Acara Serah Terima (BAST) pada 2022 silam. Lahan hibah yang berada di Kelurahan Sedayu, Kecamatan Turen, akan difungsikan untuk pengembangan fakultas agrokompleks dengan program studi pertanian, peternakan, perikanan, dan kelautan. Kampus IV ini ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2026 mendatang, sekaligus menandai lahirnya pusat pendidikan baru yang diharapkan membawa manfaat luas bagi masyarakat. (asl/hel)