81 Wakil Dekan dan Kaprodi UIN Maliki Resmi Dilantik, Siap Emban Target Besar

81 Wakil Dekan dan Kaprodi UIN Maliki Resmi Dilantik, Siap Emban Target Besar
Rektor Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi CAHRM CRMP bersama wakil dekan dan kaprodi yang baru menjalani pelantikan. (foto: uin malang)

INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang mengawali langkah baru dengan melantik para wakil dekan dan ketua program studi (kaprodi) dari berbagai fakultas, Senin (25/8/2025).

Pelantikan berlangsung di lantai 5 gedung rektorat. Prosesi yang dipimpin Rektor Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi CAHRM CRMP ini menjadi simbol penguatan kepemimpinan akademik di lingkungan kampus.

Dalam kesempatan itu, ada 81 pejabat yang dilantik. Yakni 58 kaprodi dan 23 wakil dekan. Untuk pascasarjana, jumlah wakil direktur yang sebelumnya satu kini ditambah menjadi dua.

Menurut Rektor Prof Ilfi, langkah ini diambil untuk memperkuat tata kelola dan menjawab kebutuhan akademik yang semakin besar seiring peningkatan jumlah mahasiswa. “Pascasarjana membutuhkan atmosfer akademik yang lebih kuat serta jejaring internasional yang luas. Karena itu, tambahan wakil dekan (wakil direktur) diperlukan agar pengelolaan lebih maksimal,” terangnya.

Setelah pelantikan, seluruh pejabat baru akan mengikuti retreat kepemimpinan pada 11–13 September mendatang. Rektor menegaskan, kegiatan ini bertujuan memperkaya perspektif pimpinan dalam mengembangkan kelembagaan sekaligus mengenalkan tantangan global pendidikan tinggi.

“Kami menghadirkan tokoh yang berpengalaman mengelola perguruan tinggi. Harapannya, pimpinan baru tidak hanya mengurus administrasi, tetapi juga memiliki visi jauh ke depan,” ujar Prof Ilfi.

Rektor juga memberikan target kinerja seratus hari pertama kepada para wakil dekan dan kaprodi. Fokus utama diarahkan pada peningkatan kualitas pembelajaran, pembaruan kurikulum agar sesuai kebutuhan pasar kerja, serta menjaga daya tarik jumlah peminat mahasiswa.

“Seleksi dilakukan secara ketat, baik dari sisi administrasi maupun kualitas personal. Evaluasi akan rutin dilakukan bulanan hingga triwulanan. Jika target tidak tercapai, konsekuensinya akan ada pergantian,” tegas rektor.

Prof Ilfi menambahkan, persaingan antar-perguruan tinggi semakin berat. Kebijakan PTN (perguruan tinggi negeri) yang bisa menerima mahasiswa tanpa batas harus disikapi dengan inovasi di UIN Maliki.

“Jika peminat berkurang, sementara penerimaan terlalu besar, daya saing akan turun. Karena itu, program studi yang dibuka harus benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja,” ucapnya.

Selain itu, Prof Ilfi menekankan pentingnya rekognisi internasional yang nyata. “Akreditasi saja tidak cukup. Pertanyaannya, apakah lulusan kita bisa diterima di dunia internasional? Apakah dosen kita mampu diundang mengajar ke luar negeri? Tantangan ini harus kita jawab bersama,” ujar dia.

Menutup sambutannya, Prof Ilfi menekankan bahwa jabatan wakil dekan dan kaprodi bukan sekadar posisi struktural, melainkan amanah besar yang penuh konsekuensi.

“Bapak-Ibu sudah mengucapkan sumpah, bukan hanya di hadapan rektor atau Kemenag, tetapi juga di hadapan Allah. Target kita jelas hingga 2029. Karena itu, jangan sekadar duduk di balik meja, tetapi benar-benar hadir untuk meningkatkan mutu mahasiswa, baik akademik, karakter, maupun sosial,” tandasnya. (ads/hel)