Diikuti 5.362 Maba, UIN Maliki Pastikan PBAK 2025 Humanis, Adaptif, dan Inspiratif

Diikuti 5.362 Maba, UIN Maliki Pastikan PBAK 2025 Humanis, Adaptif, dan Inspiratif
Kepala Biro AUPK sekaligus Plt Kepala Biro AAKK Dr H Muhtar Hazawawi MAg memaparkan konsep PBAK 2025. (foto: ist)

INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri  Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang terus mematangkan penyelenggaraan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 yang dijadwalkan berlangsung mulai 17 Agustus.

Dengan tema “Transformasi Maliki Muda Berdaya: Merajut Kemajuan Intelektual yang Adaptif dan Kontributif bagi Peradaban Dunia”, kegiatan ini dirancang bukan hanya sebagai acara seremonial, melainkan juga wahana untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap almamater, membangun solidaritas, serta memperkuat pemahaman tentang moderasi beragama dan semangat kebhinekaan.

Plt Kepala Biro AAKK sekaligus Kepala Biro AUPK Dr H Muhtar Hazawawi MAg menegaskan pentingnya menghadirkan kesan positif sejak hari pertama kegiatan. “Orientasi harus berjalan efektif, efisien, dan menyenangkan. Jangan sampai mahasiswa merasa tertekan. Justru ini menjadi momen untuk mempererat persaudaraan, mengenalkan budaya akademik, dan menanamkan nilai moderasi beragama serta Bhinneka Tunggal Ika,” ucapnya.

Jumlah peserta diperkirakan mencapai 5.362 mahasiswa baru (maba). Demi kenyamanan, panitia menitikberatkan pada keseimbangan fisik maupun psikologis agar PBAK benar-benar menjadi pengalaman berkesan, bukan tekanan. Karena itu, rangkaian acara disusun secara bertahap untuk memperkenalkan atmosfer akademik, layanan kampus, kegiatan kemahasiswaan, hingga jaringan sosial di lingkungan universitas.

Aspek konsumsi menjadi perhatian penting. “Jangan sampai mahasiswa memulai kegiatan dalam keadaan lapar. Sarapan wajib selesai sebelum acara dimulai,” ujar Muhtar.

Menu nasi dipilih menggantikan roti, dengan distribusi langsung ke kamar ma’had maksimal pukul 04.00 WIB. Mekanisme ini diharapkan menjaga energi peserta sekaligus menghindari antrean panjang di pagi hari.

Jadwal kegiatan juga diatur lebih manusiawi. Agenda baru akan dimulai setelah pukul 07.30 WIB, memberikan kesempatan istirahat yang cukup. Sedangkan aktivitas malam yang berat ditiadakan agar pola tidur mahasiswa tetap terjaga dan risiko kelelahan dapat diminimalisasi.

Dari sisi kesehatan, panitia menyiapkan ambulans dan tenaga medis yang siaga penuh selama kegiatan. Hal ini mengantisipasi kondisi fisik mahasiswa baru yang beragam serta cuaca Malang yang relatif dingin di pertengahan Agustus. Kehadiran layanan medis yang sigap diharapkan menambah rasa aman bagi peserta maupun keluarganya.

Selain itu, pelayanan publik diperhatikan. Petugas keamanan, operator ma’had, hingga tim informasi diarahkan agar bersikap ramah dan membantu. “Mahasiswa baru harus merasakan kebanggaan sejak awal menjadi bagian dari UIN Maliki. Karena itu, semua layanan wajib diberikan dengan penuh keramahan,” tambah Muhtar.

PBAK 2025 disusun sebagai kombinasi antara pengenalan akademik, informasi kurikulum, dan tata kelola kampus dengan pembinaan karakter. Diskusi mengenai moderasi beragama, penguatan nilai kebhinekaan, serta perkenalan unit kegiatan mahasiswa menjadi bagian penting dalam membentuk “Maliki Muda” yang adaptif dan kontributif.

Tidak hanya fokus pada substansi acara, panitia juga menyiapkan mekanisme operasional yang rapi. Distribusi konsumsi, titik layanan medis, hingga pos informasi diatur sedemikian rupa agar mengurangi kerumunan dan mempercepat respons jika terjadi kebutuhan mendesak.

Sebagai penutup, pihak kampus juga menyiapkan panduan informasi lengkap, mulai dari jadwal kegiatan, peta lokasi, hingga nomor darurat. Dengan sistem ini, mahasiswa baru dan orang tua dapat mengikuti rangkaian acara tanpa kebingungan, sementara panitia pusat maupun fakultas dapat memastikan jalannya PBAK berlangsung lancar dan tertib. (ads/hel)