INDONESIAONLINE – Para pengelola jurnal ilmiah di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang tengah menyiapkan pengajuan akreditasi baru maupun perpanjangan melalui sistem Arjuna (Akreditasi Jurnal Nasional) milik Kemendikbudristek.
Persiapan pengajuan akreditasi itu diawali dengan mengadakan focus group discussion (FGD) khusus membahas strategi akreditasi nasional. Pusat Publikasi Ilmiah (PPI)–Rumah Jurnal di bawah LP2M UIN Malang menilai FGD perlu dilakukan karena pada periode sebelumnya, banyak jurnal tidak lolos tahap desk evaluation karena berbagai alasan.
Kegiatan FGD yang berlangsung di ruang LPM, Gedung Rektorat lantai 4, pada Senin (13/10), dihadiri para pengelola jurnal yang membawa beragam persoalan menjelang pengajuan akreditasi.
Menurut Kepala PPI UIN Malang Prof Dr Rohmani Nur Indah MPd, FGD ini diadakan sebagai respons atas kebutuhan para pengelola. “Setelah melihat banyak keluhan di grup daring, saya pikir perlu ada forum untuk berkumpul dan melakukan pengajuan bersama,” ujarnya.
Salah satu penyebab umum penolakan akreditasi, lanjut Prof Indah, adalah keterlambatan pengajuan setelah masa berlaku SK (surat keputusan) akreditasi berakhir. Karena itu, PPI turut mengundang jurnal yang masa akreditasinya akan habis pada akhir 2025 hingga awal 2026 agar tidak lagi terkendala di tahap awal.
Sebelum proses pengajuan dimulai, Prof Indah memberikan arahan langsung kepada para pengelola jurnal dari berbagai program studi di UIN Malang. Ia menyoroti adanya beberapa komponen baru dalam sistem Arjuna. Salah satunya informasi mengenai APC (article processing charge). “Jika jurnal tidak memungut biaya APC, hal itu harus dicantumkan secara jelas di laman OJS beserta alasannya,” tegas guru besar bidang psikolinguistik tersebut.
Selama sesi FGD, tim PPI turut mendampingi peserta memeriksa laman jurnal masing-masing. Dari hasil pemantauan, masih ditemukan sejumlah jurnal yang menumpuk berbagai informasi dalam satu tab. Karena itu, pengelola diimbau menambahkan menu tautan cepat di sidebar untuk memudahkan asesor menemukan informasi penting. Penataan sidebar yang rapi dan informatif juga menjadi cerminan profesionalitas serta transparansi pengelolaan jurnal ilmiah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penilaian akreditasi. (hsa/hel)