Uji Publik Beasiswa Cinta Bergema Jember Dimulai, 7.180 Penerima Siap Kuliah

Uji Publik Beasiswa Cinta Bergema Jember Dimulai, 7.180 Penerima Siap Kuliah
Ilustrasi Program Beasiswa Cinta Bergema Pemkab Jember, Jatim (io)

Program Beasiswa Cinta Bergema Bupati Jember memasuki uji publik dengan 7.180 penerima lolos seleksi. Transparansi dan kolaborasi OPD-perguruan tinggi jadi kunci.

INDONESIAONLINE – Program Beasiswa “Cinta Bergema”, inisiasi unggulan Bupati Jember Muhammad Fawait kini memasuki tahapan krusial: Uji Publik. Sebanyak 7.180 calon penerima dinyatakan lolos seleksi awal dari total 8.000 kuota yang disediakan. Tahapan ini menandai babak baru bagi ribuan pemuda Jember untuk meraih pendidikan tinggi impian mereka.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Hadi Mulyono mengungkapkan perkembangan ini dalam program ‘Pro Gus’e Update’ pada Sabtu (8/11/3025) malam.

“Tahapan program Beasiswa Cinta Bergema saat ini sudah memasuki uji publik. Dari 8.000 kuota yang disiapkan, 7.180 telah lolos verifikasi, menyisakan 820 kuota yang belum terisi,” jelas Hadi.

Perjalanan Panjang Seleksi: 17 Ribu Pendaftar hingga 7.180 Lolos

Proses seleksi Beasiswa Cinta Bergema dimulai sejak April 2025 dengan antusiasme yang luar biasa. Lebih dari 17 ribu peminat mendaftar di awal, namun angka ini mengerucut menjadi 10 ribu setelah seleksi awal, hingga akhirnya 7.180 nama berhasil melewati berbagai tahapan verifikasi.

Hadi menjelaskan, banyak pendaftar yang tidak lolos seleksi karena beberapa faktor, terutama terkait kesalahan pengisian data pada enam jalur beasiswa yang tersedia.

“Beberapa jalur seperti anak perangkat desa atau anak guru, kerap terjadi kesalahan input data oleh pendaftar, khususnya terkait status pekerjaan orang tua, sehingga menyebabkan kegagalan,” terangnya.

Kuota 820 beasiswa yang belum terisi berasal dari dua jalur khusus: afirmasi ekonomi dan jalur santri. Pemerintah Kabupaten Jember berkomitmen untuk memastikan kuota ini terpenuhi agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat program ini.

Menariknya, proses seleksi tahun ini jauh berbeda dan lebih transparan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hadi Mulyono menekankan bahwa tim seleksi tidak lagi hanya melibatkan Dinas Pendidikan, melainkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 180 perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.

“Proses seleksi penerimaan beasiswa ini sangat transparan. Dilakukan oleh tim gabungan dari berbagai OPD, dan kami juga melibatkan 180 perguruan tinggi se-Indonesia,” tegas Hadi.

Selain itu, untuk menghindari penerimaan ganda, pihak Dispendik Jember juga melakukan verifikasi data penerima beasiswa dengan basis data Kemendikti. Hal ini memastikan bahwa bantuan pendidikan ini benar-benar tepat sasaran dan menjangkau mereka yang belum mendapatkan beasiswa dari sumber lain (mam/dnv).