INDONESIAONLINE – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) membuka penyelidikan resmi terhadap Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait dugaan pelanggaran dalam proses naturalisasi sejumlah pemain. Tidak hanya itu. FIFA juga akan membawa kasus tersebut ke ranah pidana.
Menurut laporan ESPN, FIFA telah menerbitkan dokumen setebal 63 halaman yang merinci alasan penolakan atas banding FAM terhadap sanksi terkait tujuh pemain naturalisasi mereka. Dokumen tersebut diterima FAM pada Selasa (18/11) pagi sebagai bahan pertimbangan sebelum mengajukan banding lanjutan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Kasus yang dibawa FAM berkaitan dengan hukuman FIFA terhadap tujuh pemain yang dinaturalisasi Malaysia: Gabriel Palmero, Facundo Garcés, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, João Figueiredo, Hector Hevel, dan Jon Irazábal. Ketujuh pemain tersebut dijatuhi sanksi karena diketahui tidak memiliki garis keturunan Malaysia seperti yang tercantum dalam dokumen naturalisasi mereka.
Dalam hasil penyelidikan, FIFA menyimpulkan bahwa para pemain tersebut memperoleh kewarganegaraan melalui dokumen yang dipalsukan. Temuan itu disebut didukung oleh berbagai bukti, termasuk percakapan WhatsApp yang diperoleh saat investigasi berlangsung.
FIFA dalam laporannya menilai FAM tidak memiliki dasar kuat untuk melanjutkan banding. Bahkan, federasi sepak bola dunia tersebut mempertimbangkan untuk menambahkan catatan khusus terkait temuan terbaru dalam kasus ini.
FIFA juga menegaskan akan melanjutkan penyelidikan internal terhadap FAM, terutama terkait operasi internasional asosiasi tersebut yang dinilai memiliki banyak kejanggalan.
Selain itu, FIFA menekankan bahwa pelanggaran pemalsuan dokumen termasuk kategori berat. Karena itu, FIFA akan mengajukan laporan resmi kepada otoritas hukum. Laporan tersebut akan disampaikan kepada pihak berwenang di sejumlah negara, termasuk Malaysia, Brasil, Argentina, Belanda, dan Spanyol -negara yang disebut sebagai asal kakek-nenek para pemain dalam dokumen yang diduga palsu.
Saat ini, FAM sudah dijatuhi denda sebesar 350 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp7,2 miliar. Sementara tujuh pemain yang terlibat dikenai denda 2 ribu Franc Swiss dan larangan kegiatan selama 12 bulan.
Dengan keluarnya laporan tersebut, masih menjadi pertanyaan apakah sanksi terhadap FAM akan bertambah setelah perkara ini masuk ke meja CAS. (hsa/hel)













