Luthfiya Zulfatul Azizah, mahasiswa UIN Malang, dinobatkan sebagai Peserta Terbaik Regional Nusantara 2 dalam National Leadership Camp (NLC) Rumah Kepemimpinan.
INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menorehkan catatan positif di kancah nasional. Luthfiya Zulfatul Azizah, mahasiswa program studi Psikologi angkatan 2022, resmi dikukuhkan sebagai Peserta Terbaik Regional Nusantara Putri 2 dalam program beasiswa Rumah Kepemimpinan.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan secara langsung dalam agenda National Leadership Camp (NLC) yang berlangsung di Jakarta dan Depok, baru-baru ini. Prestasi ini sekaligus menempatkan Luthfiya di posisi puncak, mengungguli rekan-rekannya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga sejumlah universitas di luar Pulau Jawa.

Keberhasilan Luthfiya bukanlah hasil penunjukan sepihak, melainkan buah dari akumulasi penilaian ketat selama pembinaan semester kedua. Tim pusat Rumah Kepemimpinan menerapkan sistem evaluasi berbasis data yang komprehensif.
Luthfiya menjelaskan bahwa indikator penilaian mencakup peer review (penilaian rekan sejawat), penilaian publik, evaluasi mandiri, serta laporan kinerja dari supervisor dan fasilitator.
“Penghargaan ini didasarkan pada transparansi data. Bagi saya, poin utamanya adalah kejujuran dalam menjalani proses. Saya selalu mencatat kemajuan, mengakui kekurangan secara terbuka, dan menjaga sikap reflektif selama masa pembinaan,” ungkap Luthfiya saat dikonfirmasi mengenai kemenangannya.
Dalam keterangannya, Luthfiya menegaskan bahwa konsistensi adalah kunci. Ia telah mempersiapkan diri dengan menuntaskan seluruh tantangan pengembangan diri (self-development challenges) dan menjaga stabilitas ritme belajar sejak awal program. Ia menolak menganggap pencapaian rekan lain sebagai ancaman, melainkan sebagai pemicu semangat.
“Fokus utamanya adalah membandingkan diri kita hari ini dengan hari kemarin, bukan dengan orang lain. Jika orang lain mampu, kita harus yakin bisa melakukan yang lebih baik,” tambahnya.
Lebih jauh, Luthfiya memaknai kepemimpinan tidak sebatas pada jabatan struktural. Menurutnya, esensi kepemimpinan adalah kemampuan manajerial diri (self-leadership). Hal ini meliputi keberanian mengambil keputusan tepat dan kemauan untuk keluar dari zona nyaman demi perbaikan kualitas hidup.
“Progres sekecil apa pun tetaplah progres. Yang terpenting adalah pergerakan yang konstan untuk terus tumbuh dan memperbaiki diri,” pungkasnya.
Capaian Luthfiya ini menambah daftar panjang prestasi mahasiswa UIN Maliki Malang dalam mencetak kader pemimpin muda yang kompetitif di tingkat nasional (as/dnv).













