Ketua DPD Apersi Jatim Makhrus Soleh saat menyalurkan bantuan kepada korban Semeru.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES – Bantuan bagi masyarakat Kabupaten Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru terus mengalir. Kali ini Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jatim juga turut ambil bagian. 

Setidaknya ada  400 paket bantuan yang disalurkan Apersi Jatim kepada masyarakat Kabupaten Lumajang. Bantuan tersebut rencananya akan disalurkan secara bertahap. Dan yang pertama dilakukan pada Minggu (12/12/2021) lalu. 

“Kemarin itu penyaluran bantuan tahap pertama. Nanti ada tahap selanjutnya,” ujar Ketua DPD Apersi Jatim Makhrus Sholeh saat ditemui Senin (13/12/2021).

Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi nyata kepada warga yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru. Sehingga,  bantuan tersebut diharapkan bisa sedikit meringankan beban korban terdampak bencana erupsi.  “Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban bencana erupsi Gunung Semeru,” jelasnya.

Baca Juga  Ini Waktu Kemarau 2024 di Seluruh Jawa Timur Berdasarkan Prakiraan BMKG 

Paket bantuan tersebut berisi beberapa barang yang menjadi kebutuhan warga. Misalnya popok, bahan pokok, sarung dan uang tunai. 

Makhrus menegaskan, DPD Apersi Jatim akan terus memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan para korban bencana.  “Bantuan selanjutnya, kami akan menggandeng beberapa organisasi. Untuk paket bantuannya, kami masih menunggu menunggu info selanjutnya dari tim relawan soal apa yang paling dibutuhkan warga di sana,” ungkapnya.

Sementara itu, Bendahara DPP Apersi Jatim Endang Tutik Winarni menambahkan, bakti sosial Apersi Jatim ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

“Alhamdulillah donasi erupsi Semeru terkumpul hampir 100 juta. Selain dari DPD Apersi Jatim, donasi juga dari DPP Apersi dan teman-teman dari DPD lain se Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga  Sebelum Erupsi Susulan, Satu Korban Tertimbun Abu Vulkanik Kembali Ditemukan



Riski Wijaya