A Thousand Blows: Disney+ Angkat Kisah Geng Perempuan Legendaris Forty Elephants

A Thousand Blows: Disney+ Angkat Kisah Geng Perempuan Legendaris Forty Elephants
Geng perempuan asal London Forty Elephants (Ist)

INDONESIAONLINEKisah Forty Elephants, geng kriminal perempuan yang terkenal dengan aksi pencurian dan pencopetan di London, diangkat menjadi serial drama “A Thousand Blows” di Disney+. Serial ini merupakan karya Steven Knight, otak di balik kesuksesan “Peaky Blinders.”

Sindikat Kejahatan Perempuan yang Unik

Forty Elephants bukan sekadar geng kriminal biasa. Mereka adalah sindikat yang seluruh anggotanya perempuan, dipimpin oleh seorang “ratu,” sebuah fenomena langka dalam dunia kejahatan terorganisir yang biasanya didominasi laki-laki.

Serial “A Thousand Blows” berfokus pada Mary Carr (diperankan Erin Doherty, dikenal dari “The Crown”), pemimpin pertama Forty Elephants, dan Hezekiah Moscow (Malachi Kirby), seorang imigran Jamaika yang bercita-cita menjadi petinju.

Kedua tokoh ini, yang terinspirasi dari kisah nyata, dipertemukan dalam imajinasi Knight, menciptakan narasi fiksi yang menarik.

Meskipun informasi tentang Mary Carr yang asli terbatas, catatan sejarah menunjukkan bahwa ia lahir pada tahun 1862 dan memiliki masa lalu yang kelam, termasuk pernah dipenjara karena pencurian dan menjadi penghuni lembaga pemasyarakatan perempuan. Ia kemudian menjadi “Ratu” Forty Elephants sekitar tahun 1890.

Geng ini beroperasi di sekitar wilayah Elephant and Castle, London, dan banyak anggotanya memiliki hubungan dengan geng pencuri laki-laki, “Elephant Boys.” Forty Elephants terkenal dengan aksi pencurian di toko-toko kelas atas, menggunakan pakaian yang dirancang khusus untuk menyembunyikan barang curian.

Selain pencurian, Forty Elephants juga terlibat dalam pemerasan. Mereka memiliki “kode pencuri” yang mengatur kehidupan dan operasi geng, termasuk pembagian hasil yang adil dan larangan mencuri pacar sesama anggota.

Dari Mary Carr ke Alice Diamond

Kepemimpinan Carr memudar setelah ia dipenjara karena penculikan dan pencurian. Posisinya kemudian digantikan oleh Alice Diamond, yang juga muncul sebagai karakter dalam “A Thousand Blows.” Di bawah Diamond, geng ini menjadi lebih keras dan terlibat dalam aksi kekerasan.

Steven Knight mengungkapkan bahwa musim kedua “A Thousand Blows” sudah dalam proses syuting, menandakan potensi serial ini untuk berlanjut dan mengeksplorasi lebih jauh kisah Forty Elephants, yang menurutnya, “kebenaran dan kenyataannya jauh lebih menarik dari karya fiksi apa pun.”

Hallie Rubenhold, sejarawan dan penulis, bertindak sebagai konsultan sejarah untuk serial ini. Penelitiannya mengungkapkan bahwa meskipun ada banyak perempuan yang menjadi pencuri pada masa itu, bukti kuat tentang keberadaan Forty Elephants baru muncul pada tahun 1870-an.

“A Thousand Blows” tidak hanya menghadirkan drama kriminal yang menegangkan, tetapi juga memberikan gambaran sekilas tentang dunia bawah tanah London pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, serta peran perempuan dalam dunia kejahatan yang seringkali terabaikan.

Serial ini mengangkat kisah yang menarik, faktual, dan yang pasti membuka mata tentang sebuah kelompok penjahat yang luar biasa yang telah lama terlupakan.