Beranda

Ada Perubahan, Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2026

Ada Perubahan, Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2026
Ilustrasi bulan Ramadan. (foto: istock)

INDONESIAONLINE – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid resmi mengumumkan penetapan awal puasa Ramadan 1447 Hijriah atau tahun 2026. Keputusan ini disampaikan lebih cepat dari jadwal yang sebelumnya tercantum dalam kalender cetak organisasi.

Muhammadiyah menekankan bahwa ketetapan ini merupakan bentuk konsistensi menghadirkan kepastian ibadah yang berbasis pada sains, bersifat terbuka, dan sejalan dengan standar global. Dengan adanya kepastian ini, umat Islam diharapkan bisa mempersiapkan diri menyambut bulan suci lebih matang.

Berdasarkan hasil kajian astronomi terbaru yang dirilis laman resmi Masjid Muhammadiyah, awal Ramadan 1447 H jatuh pada Rabu Legi 18 Februari 2026. Penetapan ini mengalami pergeseran dari versi sebelumnya yang menyebut 19 Februari 2026. Setelah dilakukan validasi dengan metode hisab hakiki kontemporer dan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), tanggal 18 Februari dipastikan paling akurat.

Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mendasarkan keputusannya pada dua kriteria KHGT yang disepakati dalam Muktamar Internasional Penyatuan Kalender Hijriah di Turki tahun 2016, yaitu:

– Parameter Kalender Global 1 (PKG 1)

Awal bulan ditetapkan jika sebelum pukul 24.00 UTC terdapat wilayah di dunia dengan posisi Bulan minimal 5° dan elongasi sekurang-kurangnya 8°.

– Parameter Kalender Global 2 (PKG 2)

Jika PKG 1 tidak terpenuhi, maka awal bulan ditentukan apabila ijtimak terjadi sebelum fajar di Selandia Baru dan hilal dapat diamati di daratan Amerika setelah pukul 24.00 UTC.

Dalam penetapan Ramadan kali ini, PKG 1 tidak terpenuhi. Namun, PKG 2 secara astronomis sah. Data menunjukkan ijtimak berlangsung pada 17 Februari 2026 pukul 16:06:13 UTC, tepat sebelum fajar di Selandia Baru. Hilal kemudian berhasil teramati di barat laut Alaska, Amerika Serikat, pada 18 Februari 2026 pukul 03:43 UTC dengan ketinggian bulan 5°23′01″ dan elongasi 8°00′06″.

Keputusan ini semakin kuat karena didukung aplikasi HisabMu, perangkat hisab berbasis astronomi digital yang dikembangkan Muhammadiyah Software Labs di bawah koordinasi Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah. HisabMu mengonfirmasi bahwa wilayah barat laut Amerika Serikat, termasuk Alaska (Chevak, Tununak, dan Hooper Bay), memenuhi seluruh syarat KHGT. Dengan demikian, Muhammadiyah secara resmi menetapkan awal puasa Ramadan jatuh pada Rabu 18 Februari 2026.

Tak hanya itu. Muhammadiyah juga telah memastikan tanggal 1 Syawal 1447 H atau Idul Fitri 2026. Berdasarkan kajian astronomi yang sama, Idul Fitri akan dirayakan pada Jumat 20 Maret 2026. (bn/hel)

Exit mobile version