INDONESIAONLINE – Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam mengisahkan tentang mengerikannya api hitam neraka.

Dalam kitab berjudul ar-Rihlah ila Daril Akhirah karya Syekh Mahmud al-Mishri menyebutkan bahwa, ada hadis dari Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhu bahwa neraka dinyalakan selama 1000 tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan lagi selama 1000 tahun sampai memutih. Kemudian dinyalakan lagi selama 1000 tahun sampai menghitam. 

Dengan nyalanya yang mencapai ribuan tahun itu, diolah dari kanal Kalam Sindo, neraka pun menjadi hitam dan gelap. Hadis tersebut diriwayatkan oleh at Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah. Namun ahli hadis Syaikh Albani menyebutkan hadis ini dhaif (lemah).

Rabi’ bin Anas, ulama dari kalangan Tabi’in menyikapi hadis tersebut dan mengatakan bahwa sesungguhnya Allah SWT menjadikan api dunia sebagai cahaya, sumber sinar, dan kenikmatan bagi penduduk bumi. Sementara api terbesar warnanya hitam gelap, seperti kuburan, kita berlindung kepada Allah Ta’ala darinya. 

Baca Juga  Gempa Bumi, Bencana Alam yang sudah Banyak Dijelaskan dalam Alquran

Masih dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata: Apakah engkau melihat warna kemerah-merahan, seperti api kalian ini? “Sesungguhnya api neraka itu lebih hitam dari aspal. 

Allah SWT berfirman, dalam Al-Qur’an surat Yunus 27, “Adapun orang-orang yang berbuat kejahatan (akan mendapat) balasan kejahatan yang setimpal dan mereka diselubungi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah, seakan-akan wajah mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Yunus : 27).

Disebutkan juga dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW satu ketika bersabda: “Api yang dinyalakan oleh Ibnu Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga  Kisah Nyata, Muslimah yang Dijaga 2 Malaikat Ketika Bertemu Pria Mesum

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Qariah ayat 10-11, “Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas”.

Menghindari siksa api neraka yang panas, tentu sebagai umat yang tak luput dari dosa, manusia harus muhasabah (introspeksi) terhadap perbuatan selama di dunia. Ini adalah upaya agar agar terhindar dari siksa neraka yang teramat dahsyat. 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 29, “Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”