Ahli Nutrisi Ungkap Risiko Konsumsi Daging Setengah Matang

Ahli Nutrisi Ungkap Risiko Konsumsi Daging Setengah Matang
Ilustrasi mengonsumsi daging setengah matang. (istock)

INDONESIAONLINE – Mengonsumsi daging mentah atau setengah matang sering menjadi perdebatan di masyarakat. Banyak orang merasa khawatir tentang risiko kesehatan saat menyantap daging dengan tingkat kematangan medium rare, terutama karena kemungkinan kontaminasi bakteri. Benarkah demikian?

Dokter Dion Haryadi, seorang dokter umum sekaligus certified nutrition & health coach, menjelaskan bahwa konsumsi daging mentah memang memiliki risiko, meski tak semuanya membahayakan jika ditangani dengan baik. “Masih ada risiko, terutama jika dimakan mentah seperti beef tartar,” jelas dr Dion, dikutip Instagramnya @dionharyadi, Selasa (12/11).

Menurut Dion, di negara-negara yang secara tradisional biasa mengonsumsi daging mentah, regulasi yang diterapkan lebih ketat. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa risiko infeksi tetap terkontrol dan aman bagi konsumen. Hal ini serupa dengan kebiasaan makan telur mentah di beberapa negara. “Sama seperti telur mentah yang pernah saya bahas sebelumnya. Di negara-negara dengan kebiasaan konsumsi telur mentah yang tinggi, regulasi juga lebih ketat,” ungkap Dion. Artinya, standar sanitasi dan pengawasan kualitas pangan memainkan peran besar dalam menentukan keamanan konsumsi makanan mentah.

Ketika ditanya mengenai daging yang dimasak dengan tingkat kematangan medium rare (setengah matang),  Dion mengungkapkan bahwa risiko infeksi tetap ada, meski lebih rendah dibandingkan daging mentah. “Kalau daging medium rare, bagian luarnya sudah dimasak sehingga suhu di dalamnya juga meningkat, meskipun tidak setinggi daging matang sempurna. Ini bisa sedikit mengurangi risiko, namun risiko itu tetap ada,” jelasnya.

Faktor yang memengaruhi risiko adalah dosis dan frekuensi konsumsi. “Semakin sering dan banyak kita mengonsumsi daging yang tidak dimasak sempurna, semakin tinggi pula risiko infeksinya,” ujarnya.

Sebagai kesimpulan, Dion menegaskan bahwa konsumsi daging mentah atau setengah matang bukanlah hal yang sepenuhnya berbahaya selama masyarakat memahami risiko dan mengonsumsinya dengan bijak. “Regulasi, pengetahuan tentang sumber daging, serta cara penyimpanan dan pengolahannya memainkan peran penting dalam mengurangi risiko kesehatan. Selalu pertimbangkan dosis dan frekuensi konsumsi agar tetap aman,” tutup Dion.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *