INDONESIAONLINE – Aliran yang diduga sesat muncul di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Aliran yang membuat geger warga ini bernama Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa. Pemimpinnya seorang wanita bernama Petta Bau yang berusia 56 tahun.
Aliran ini menambah Rukun Islam menjadi 11. Naik haji tidak perlu ke Tanah Suci Makkah, tetapi cukup ke Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa. Selain itu, aliran ini menjanjikan pengikutnya masuk surga dengan syarat wajib membeli benda pusaka.
Aliran tersebut masuk di Dusun Bonto-Bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, mulai tahun 2024. “Sejak bulan puasa tahun lalu sudah ada, tapi saya di Kalimantan dulu. Dibiarkan oleh warga. Setelah saya datang, baru saya protes,” kata Kepala BPD Bonto-Bonto Marzuki.
Pengikut aliran tersebut diwajibkan membeli benda pusaka sebagai syarat untuk masuk surga. Petta Bau juga melarang pengikutnya membangun rumah dengan lalasan kiamat sudah dekat.
“Harus beli pusaka untuk dipakai selama nanti di akhirat. Anggotanya mau bangun rumah dilarang karena alasannya sudah mau kiamat dan uangnya untuk beli pusaka,” ungkap Marzuki.
Bukan hanya itu. Petta Bau mengaku sebagai ibu angkat Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, hingga Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.
Menurut Marzuki, Petta Bau mengaku yang merawat Prabowo sejak kecil sampai besar. Pengakuan sebagai ibu angkat Prabowo itu kerap jadi senjata mengancam warga.
Sementara, Kepala Desa Bonto-Bonto Suparman mengungkapkan, ucapan Petta Bau diakui dan dipercaya para pengikut ajaran Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa.
Kapolsek Tompobulu AKP Makmur membenarkan adanya laporan dari warga terkait aliran tersebut. Sebenarnya, Petta Bau sudah pernah dipanggil pada Oktober 2024. Namun Petta tak hadir. Polisi pun akan melakukan pemanggilan lagi dengan melibatkan MUI dan Pemkab Maros. (rd/hel)