INDONESIAONLINE – Upaya penguatan jaringan akademik global terus diintensifkan oleh Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang. Langkah terbaru adalah menerima kunjungan resmi dari Amasya University, sebuah institusi pendidikan tinggi terkemuka dari Turki, Selasa 25 November 2025.
Kunjungan ini merupakan inisiasi untuk menjajaki berbagai peluang kemitraan, terutama di sektor akademik dan penelitian.
Pihak Amasya University diwakili Dr Büşra Nur Duran, dosen sekaligus kepala Departemen Kajian Wanita dan Keluarga. Kedatangannya disambut langsung oleh jajaran pimpinan tinggi UIN Malang, termasuk Rektor Prof Dr Hj Ilfi Nur Diana MSi dan Wakil Rektor I Bidang Akademik Drs H Basri MA PhD. Diskusi mendalam mengenai prospek kolaborasi yang dapat segera diimplementasikan digelar di ruang rektor UIN Malang.
Dalam pertemuan tersebut, Dr Büşra Nur Duran secara eksplisit menyatakan ketertarikan kampusnya untuk mengembangkan kemitraan dengan UIN Malang. Beberapa agenda kolaborasi utama yang diusulkan mencakup program pertukaran mahasiswa dengan model seperti Erasmus, sinergi dalam kegiatan pengajaran, dan penyelenggaraan event ilmiah internasional yang melibatkan dosen serta peneliti kedua perguruan tinggi.
Menyambut baik proposal dari Amasya University, Rektor UIN Malang Prof Ilfi Nur Diana menyampaikan dukungan penuh terhadap perluasan jejaring kerja sama lintas negara. Beliau menggarisbawahi pentingnya memprioritaskan riset kolaboratif, yang dinilai sebagai pilar utama dalam kemitraan.
Menurut Prof Ilfi, proyek penelitian dapat diwujudkan secara fleksibel, baik secara tatap muka maupun daring, guna menjamin hasil yang optimal dan berdampak signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Keseluruhan pertemuan berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan penuh harapan. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyatakan kesiapan untuk segera memproses tindak lanjut dari penjajakan ini menuju kesepakatan formal yang lebih konkret. Harapannya, kerja sama antara kedua institusi ini dapat segera berevolusi menjadi kemitraan strategis, memfasilitasi mobilitas akademik, memperkaya pertukaran budaya, dan mendorong inovasi riset yang bermanfaat di masa depan. (hsa/hel)
