Angkat Tema Suryaning Jagad, Festival Kresnayana X  di Blitar Sukses Pukau Ribuan Penonton

INDONESIAONLINE- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur kembali sukses menggelar Festival Kresnayana X. Kesuksesan ini ditandai dengan membludaknya masyarakat yang hadir menyaksikan pagelaran yang dipusatkan di Aphiteater Penataran, Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Sabtu malam (10/6/2023).

Ya, sejak pertama kali diselenggarakan Festival Kresnayana telah menjadi ikon budaya Kabupaten Blitar. Di gelaran kali ini, Festival Kresnayana mengambil lakon Suryaning Jagad ‘Mangasah Mingising Budi, Memasuh Malaning Bumi, Memayu Hayuning Bawana’. Tema ini sukses memikat ribuan penonton yang hadir menyaksikan pagelaran ini. Pagelaran Festival Kresnayana di Penataran menjadi agenda yang paling ditunggu-tunggu masyarakat lokal dan luar daerah termasuk wisatawan.

Festival Kresnayana X  dibuka secara langsung oleh Bupati Blitar Rini Syarifah. Dalam sambutannya, bupati yang akrab disapa Mak Rini menyampaikan Festival Kresnayana adalah event unggulan di Provini Jawa Timur. Khusus bagi Kabupaten Blitar, Festival Kresnayana memiliki tempat tersendiri dan menjadi event yang penuh kebanggaan.

“Festival Kresnayana ini adalah salah satu event unggulan kalender wisata Provinsi Jawa Timur. Dan event ini selalu diselenggarakan di Kabupaten Blitar. Semoga dengan digelarnya Festival Kresnayana ini, wisata dan budaya Kabupaten Blitar bisa semakin dikenal luas oleh masyarakat nasional dan  Mancanegara,” kata Mak Rini.

Baca Juga  Hijaukan Bumi, FIFGROUP Ajak Karyawan Tanam 3.695 Pohon

 

Festival Kresnayana sejak pertama kali digelar beberapa tahun lalu telah menjadi ikon pagelaran dan kebudayaan di Jawa Timur. Apabila di Candi Prambanan mempunyai Sendratari Ramayana, Kabupaten Blitar mempunyai Festival Kresnayana di Candi Penataran.

Candi Penataran yang merupakan candi peninggalan Kerajaan Majapahit merupakan candi terbesar di Jawa Timur, dengan relief cerita tentang Kresnayana dan cerita seni budaya lainnya. Kisah Kresnayana inilah yang diangkat dalam Festival Kresnayana dengan melibatkan para pekerja seni.

 

“Festival Kresnayana ini mengisahkan perjuangan Sri Kresna  dalam menundukkan angkara murka di dunia. Festival Kresnayana ini adalah  wadah para seniman berkreasi dan menunjukkan bakat mereka dalam menunjukkan karya seni dalam memperkaya seni dan budaya di daerah kita,” ujar Bupati Rini.

Dalam sambutannya orang nomor satu di Kabupaten Blitar juga berharap, Festival Kresnayana yang digelar di Penataran ini bisa menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat kebersamaan masyarakat Kabupaten Blitar. Festival ini sukses menyedot animo ribuan orang dan ini merupakan saat yang baik untuk mempererat hubungan sosial.

“Acara ini bukan sekedar hiburan semata. Ini merupakan momentum yang baik bagi kita untuk merekatkan ikatan sosial sekaligus mempromosikan wisata serta budaya Kabupaten Blitar,” imbuhnya.

Baca Juga  Ribuan Warga Malang Antre di Rampal, Ingin Dapat Sembako dan Bertemu Jokowi

Di akhir sambutannya, Mak Rini selaku bupati Blitar mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pagelaran Festival Kresnayana X. Ucapan terimakasih khususnya disampaikan Mak Rini kepada para pekerja seni yang menjadi pengisi gelaran Festival Kresnayana X.

“Saya ucapkan terimakasih kepada semua yang  terlibat. Utamanya para pelaku seni yang malam ini tampil dengan sangat luar biasa,” pungkas bupati Blitar.

Festival Kresnayana X merupakan lanjutan dari cerita Festival Kresnayana IX. Di episode kesepuluh ini, Festival Kresnayana bercerita tentang seorang pria bernama Supala, yang memiliki sifat kapitalis dan sombong. Supala bermimpi untuk menguasai dunia dan merebut Dewi Rukmini. Supala dengan tekad yang kuat, merencanakan berbagai strategi bersama Sengkuni untuk mencapai ambisinya tersebut.Namun, karena banyaknya kesalahan yang dilakukan Supala, jumlah kesalahannya mencapai 100.

Akibat dari tindakannya yang salah, Kresna seorang tokoh bijaksana yang kuat, tidak dapat memaafkannya. Supala menyadari bahwa kesalahannya tidak bisa diampuni dan harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Pada akhirnya, Supala menemui ajalnya ketika Kresna menggunakan senjata Cakra Sudarsana untuk menghentikannya, mengakhiri hidup Supala.(Adv/Kmf)