INDONESIAONLINE – Harga beras yang belum stabil membuat warga Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) kembali menyerbu operasi pasar yang digelar Dinas Ketahanan Pangan, Senin (4/3/2024). Antrean panjang sudah terlihat sejak pagi pukul 8.00 WIB dan masih berlangsung hingga pukul 11.00 WIB.

Warga rela berdesakan demi mendapatkan beras dan minyak goreng yang dijual dengan harga di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi). Dalam operasi pasar kali ini, warga dibatasi pembeliannya, yaitu dua sak beras ukuran 5 kilogram per orang.

“Antre dari jam 8.30 tadi, baru dapat jam 10 ini. Lama satu jam setengah, urutannya panjang,” kata Yuyun, warga Kelurahan Kepanjen.

Yuyun mengaku sangat terbantu dengan operasi pasar ini karena harga beras di pasaran saat ini cukup mahal, mencapai Rp17 ribu per kilogram. “Biasanya di toko-toko Rp16.500 atau Rp17 ribu. Jadi hitungannya mahal. Selisihnya jauh lebih hemat,” ungkapnya.

Baca Juga  Nge-GASS, Ekskavator Baru Bikin Kinerja DPUPRPKP Kota Malang Makin Optimal

Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Malang Ramanda mengatakan, pihaknya menyiapkan 4 ton beras pada operasi pasar di Kepanjen. Operasi pasar ini dilakukan berdasarkan permintaan dinas terkait dan akan terus dilakukan secara merata di wilayah Malang Raya dan Pasuruan.

“Bulog menjual di bawah HET, ke depan hampir setiap hari (operasi pasar), tapi dibagi wilayah Bulog Malang di Kabupaten Malang, Kota Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuruan,” terang Ramanda.

Operasi pasar terdekat akan diadakan di Kecamatan Ampelgading. “Ada yang sekali operasi delapan ton, ada yang empat ton. Untuk ketersediaan stoknya sampai sebulan kedepan masih aman,” tuturnya (mpl/dnv).