INDONESIAONLINE – Aroma khas tembakau menyeruak dari Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Di lahan-lahan subur, warga setempat mengolah tembakau menjadi nadi perekonomian. Salah satunya Sukamto, petani tembakau yang gigih meneruskan tradisi leluhurnya.
“Dari dulu, tembakau Sambigede terkenal berkualitas tinggi. Tanah di sini punya keistimewaan,” ujar Sukamto kepada JatimTIMES.
Sukamto menanam tembakau varietas Sidi asal Tulungagung di lahan seluas 2,3 hektare. Tak sendirian, ia dan rekan-rekannya mengelola sekitar 100 hektare lahan tembakau di desa tersebut.
Menariknya, Sukamto dan kelompoknya tak hanya fokus pada budidaya, tetapi juga mulai merambah dunia pemasaran. Mereka berinisiatif mengemas tembakau Sambigede dalam kemasan modern dan menarik.
“Kami ingin mengangkat nama tembakau Sumberpucung agar lebih dikenal luas,” tegasnya.
Pria ini optimis, kualitas tembakau Sambigede yang alami dan tanpa campuran zat adiktif mampu memikat pasar. “Rasa dan aroma tembakau kami asli, berbeda dengan rokok komersil yang menonjolkan rasa saus,” jelasnya.
Satu hektare lahan menghasilkan 1,2 ton tembakau kering dengan harga jual Rp110.000 – Rp120.000 per kilogram. Harga tersebut fantastis mengingat pada panen tahun sebelumnya, tembakau Sambigede laku dihargai Rp160.000 – Rp170.000 per kilogram.
Saat ini, Sukamto dan rekan-rekannya tengah menunggu izin edar untuk tembakau kemasan merek mereka sendiri.
“Kami optimis, tembakau Sumberpucung akan semakin berkembang dan menyejahterakan masyarakat,” pungkas Sukamto penuh harap (hs/dnv).