Babak Baru Gaza: Israel dan Hamas Sepakati Tahap Pertama Perdamaian Bersejarah

Babak Baru Gaza: Israel dan Hamas Sepakati Tahap Pertama Perdamaian Bersejarah
Bendera Palestina dan Israel. (foto: pngtree)

INDONESIAONLINE – Setelah berbulan-bulan terjebak dalam konflik yang menelan puluhan ribu korban jiwa, secercah harapan akhirnya muncul dari Timur Tengah. Israel dan kelompok Hamas resmi menyetujui tahap pertama kesepakatan damai Gaza pada Rabu malam waktu setempat (8/10/2025).

Kesepakatan penting itu diumumkan usai pertemuan negosiasi putaran ketiga di Kairo, Mesir, yang juga dihadiri oleh mediator utama dari Mesir, Qatar, Turki, dan Amerika Serikat (AS).

Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan berdasarkan proposal perdamaian 20 poin yang diajukan Presiden AS Donald Trump dan menjadi langkah awal menuju gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas.

1. Tahap Pertama Perdamaian Disetujui

Media Mesir Al-Qahera News yang dekat dengan badan intelijen negara itu melaporkan bahwa kedua pihak telah sepakat mengakhiri perang Gaza, melakukan pertukaran sandera dengan tahanan, serta membuka akses bantuan kemanusiaan ke wilayah yang porak poranda tersebut.
“Semua mekanisme pelaksanaan fase pertama gencatan senjata telah disepakati malam ini,” tulis laporan media tersebut.

2. Trump Umumkan Langsung di Truth Social

Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan bersejarah ini melalui platform pribadinya, Truth Social. “Saya bangga mengabarkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama Peace Plan kami. Ini berarti para sandera segera dibebaskan dan pasukan Israel akan mundur ke garis yang telah disetujui,” tulis Trump.

Ia menegaskan, langkah ini menjadi fondasi perdamaian yang kokoh dan berkelanjutan di Timur Tengah.

3. Dukungan dan Konfirmasi dari Qatar

Qatar, yang juga menjadi mediator utama, menyampaikan bahwa semua pihak telah menyetujui mekanisme implementasi gencatan senjata tahap pertama. “Kesepakatan ini menandai akhir perang, pembebasan sandera, serta dimulainya penyaluran bantuan kemanusiaan,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari lewat pernyataan resminya di platform X (Twitter).

4. Hamas Tegaskan Komitmen dan Seruan ke AS

Kelompok Hamas mengonfirmasi kesediaannya menandatangani kesepakatan tersebut setelah melalui negosiasi tidak langsung di Mesir. Namun, pihaknya menuntut agar Trump memastikan Israel menepati seluruh butir perjanjian.
“Kami sepakat menghentikan perang, menarik pasukan Israel, membuka bantuan kemanusiaan, dan menukar tahanan,” ungkap juru bicara Hamas dikutip dari AFP.

5. Respons Netanyahu: Kami Akan Pulangkan Semua Sandera

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik hasil negosiasi tersebut dan menegaskan komitmen pemerintahannya untuk memulangkan seluruh sandera.
“Dengan pertolongan Tuhan, kami akan membawa mereka pulang,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Netanyahu dijadwalkan memimpin rapat kabinet pada Kamis (9/10/2025) guna mengesahkan hasil kesepakatan tahap pertama.

6. Isi Kesepakatan Damai Tahap Pertama

Menurut laporan AFP, poin-poin utama dalam tahap pertama ini meliputi:

– Pembebasan 20 sandera Israel hidup-hidup dalam 72 jam, ditukar dengan hampir 2.000 tahanan Palestina.

– Penarikan pasukan Israel dari kawasan padat penduduk di Gaza ke zona yang telah disepakati.

– Bantuan kemanusiaan dan medis diizinkan masuk ke seluruh wilayah Gaza tanpa hambatan.

Sejak pecahnya konflik pada Oktober 2023, Hamas dilaporkan menyandera 251 orang, dengan 47 di antaranya masih ditahan, termasuk 25 yang dinyatakan tewas oleh militer Israel.

7. Penandatanganan Resmi di Mesir

Sumber diplomatik AFP mengungkapkan bahwa penandatanganan resmi akan dilakukan pada Kamis pagi (9/10/2025) di Kairo, Mesir, sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
“Penandatanganan kesepakatan dijadwalkan berlangsung sekitar tengah hari,” ujar sumber yang terlibat dalam negosiasi itu.

8. Euforia Warga Gaza

Di tengah reruntuhan dan penderitaan, kabar perdamaian ini disambut dengan luapan kebahagiaan. Warga di wilayah pesisir Al-Mawasi, Gaza selatan, dilaporkan bersorak dan menembakkan peluru ke udara sebagai tanda syukur. “Kami mengikuti setiap berita tentang gencatan senjata. Semoga ini benar-benar akhir dari penderitaan kami,” ungkap Mohammed Zamlot (50), pengungsi asal Gaza utara.

9. PBB Sambut Positif dan Serukan Kepatuhan

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres turut menyampaikan apresiasi atas tercapainya kesepakatan ini.
“Semua sandera harus dibebaskan secara bermartabat, dan gencatan senjata permanen harus segera diwujudkan,” tegasnya.

Guterres juga menekankan pentingnya akses kemanusiaan tanpa hambatan ke seluruh wilayah Gaza.

10. Kabinet Israel Bahas Pengesahan

Meski kesepakatan diumumkan secara publik, kabinet Israel masih harus memberikan persetujuan akhir terhadap hasil negosiasi.
Netanyahu memastikan, “Besok pagi, kami akan mengadakan rapat pemerintah untuk meratifikasi perjanjian ini dan memulangkan seluruh sandera kami.”

Harapan Baru untuk Perdamaian

Kesepakatan tahap pertama antara Israel dan Hamas ini menjadi tonggak penting menuju akhir perang Gaza yang telah merenggut lebih dari 67.000 nyawa sejak 2023. Meskipun baru awal, langkah ini menyalakan harapan bagi jutaan warga Palestina untuk kembali merasakan ketenangan, keamanan, dan kehidupan yang layak.

Kini, dunia menunggu tindakan nyata kedua pihak agar gencatan senjata benar-benar berjalan dan perdamaian abadi dapat terwujud di Gaza. (mt/hel)