INDONESIAONLINE – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengimbau calon pendaki Gunung Semeru yang batal melakukan pendakian hingga 2021 untuk segera mengajukan pengembalian dana tiket (refund).
Imbauan ini tertuang dalam surat pengumuman resmi bernomor PG.10/T.8/TU/KSA.5.2/B/11/2024 yang dirilis pada 28 November 2024. Surat tersebut mengatur prosedur dan ketentuan pengembalian biaya tiket pendakian bagi calon pendaki yang sudah membeli tiket melalui sistem daring namun belum sempat mendaki.
Seperti diketahui, jalur pendakian Gunung Semeru telah ditutup sejak akhir 2021 karena peningkatan status gunung dari level II (waspada) menjadi level III (siaga). Meski sempat direncanakan akan dibuka pada Agustus 2024, pendakian hanya diizinkan sampai Ranu Kumbolo, dengan larangan keras menuju Puncak Mahameru.
“Akan dilakukan pengembalian biaya tiket kepada calon pendaki atau refund dengan ketentuan,” demikian bunyi pernyataan TNBTS dalam pengumuman tersebut, dikutip Instagram resminya @bbtnbromotenggersemeru.
Ketentuan Pengembalian Dana Tiket:
• Refund hanya berlaku untuk calon pendaki yang telah mendaftar melalui sistem pemesanan daring, sebagaimana tercantum di tautan: https://bit.ly/refundsemeru2021.
• Calon pendaki diwajibkan mengisi formulir refund dengan mencantumkan kode pemesanan, data ketua kelompok, kontak yang dapat dihubungi, nomor rekening anggota kelompok, dan informasi lain yang diperlukan. Batas waktu pengajuan adalah 12 Desember 2024. Pengajuan setelah tanggal tersebut tidak akan diproses.
• Pengembalian dana hanya mencakup biaya tiket masuk kawasan, tidak termasuk biaya asuransi.
• BB TNBTS tidak menyediakan opsi untuk menjadwal ulang (reschedule) jika pendakian dibuka kembali.
“Karena keterbatasan waktu, mohon segera diurus ya sahabat,” pesan BB TNBTS.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, komunitas pecinta alam dan seni, Gimbal Alas Indonesia, bekerja sama dengan BB TNBTS serta beberapa organisasi lain, melakukan perbaikan jalur pendakian Gunung Semeru via Ranupani. Kegiatan ini mencakup pemasangan pipa air di Ranu Kumbolo serta pemeliharaan jalur.
Dalam unggahan Instagram @gimbalalasindonesia, terlihat relawan mempersiapkan pemasangan pipa air dan dua tangki air di Ranu Kumbolo. Peralatan seperti tangki dan pipa dibawa dengan berjalan kaki, bahkan beberapa relawan memanggul peralatan berat melewati jalur sempit selebar sekitar 30 sentimeter.
“Kami memasang patok pengaman di beberapa titik untuk mencegah pendaki jatuh ke jurang,” jelas salah satu relawan dalam video.
Selain itu, mereka juga menggali tanah di sekitar Ranu Kumbolo untuk menanam pompa air submersible guna mengalirkan air bersih ke shelter MCK.
“Air dari danau akan digunakan untuk MCK di shelter. Pompa submersible akan dipasang di dalam danau dengan total pemasangan pipa sepanjang 75 meter,” ungkap relawan dalam video.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari warganet, terutama para pendaki yang berharap jalur Gunung Semeru segera dibuka kembali. Komentar positif membanjiri unggahan tersebut, banyak warganet yang antusias terhadap rencana pembukaan pendakian.
Semoga proses refund dan pembersihan jalur Ranu Kumbolo ini menjadi salah satu langkah menuju dibukanya kembali pendakian Gunung Semeru, yang ditunggu-tunggu para pencinta alam. (bn/hel)