Beranda

Bapak dan Anak Hilang Nyawa gegara Mesin Diesel di Sawah

INDONESIAONLINE – Tragedi mengenaskan  menimpa  bapak dan anak di daerah persawahan Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, pada Sabtu (30/3/2024).

Jali (78) dan anaknya, Wahyu Peni (36), warga setempat, tewas setelah terpapar gas beracun dari mesin diesel yang mereka operasikan untuk pengairan sawah. Keduanya ditemukan tergeletak di dalam lubang mesin diesel, setelah tidak pulang dari kegiatan pertanian pagi mereka.

Kapolsek Kanigoro AKP Burhanudin menjelaskan bahwa kejadian bermula saat Jali turun ke dalam lubang mesin diesel untuk mematikannya. Namun, nasib tragis menimpanya ketika terjatuh karena menghirup asap knalpot diesel. Wahyu Peni, anaknya, berusaha menolong ayahnya, namun malah ikut terpapar gas beracun tersebut.

“Keduanya berangkat ke sawah sejak pagi. Karena tidak pulang-pulang, keduanya dicek oleh keluarga, namun setelah dicek, keduanya sudah tergeletak di dalam lubang itu,” ujar Burhanudin kepada awak media di Blitar.

Evakuasi dilakukan setelah pihak keluarga menghubungi polisi dari Polsek Kanigoro. Namun, saat dievakuasi, keduanya sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan wajah membiru akibat terpapar gas beracun tersebut.

Lebih lanjut, Burhanudin menegaskan bahwa dua korban yang ditemukan meninggal dunia di persawahan tersebut dipastikan adalah bapak dan anak, Jali (78) dan Wahyu Peni (36). Laporan masuk ke polisi sekitar pukul 09.30 WIB, namun diperkirakan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.

“Istri korban Jali, adalah orang yang pertama kali menemukan keduanya tergeletak di dalam lubang mesin diesel, awalnya mengira mereka hanya pingsan. Namun, setelah meminta bantuan warga dan memeriksa kondisi keduanya, ternyata mereka sudah tidak bernyawa. Keluarga korban menerima insiden ini sebagai kecelakaan dan menolak adanya otopsi pada tubuh korban. Sedangkan,” imbuh Burhanudin.

Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya yang terkadang tersembunyi di sekitar kita, bahkan dari aktivitas sehari-hari seperti bertani. Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan memperhatikan keselamatan dalam melakukan setiap aktivitas, termasuk pengoperasian mesin-mesin pertanian yang berpotensi membahayakan. (ar/hrl)

Exit mobile version