INDONESIAONLINE – Pembelaan terhadap Indonesia datang dari Rusia terkait peringatan keras dari Komite Olimpiade Internasional (IOC). Pembelaan Rusia itu disampaikan langsung oleh Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin.
Peskov menandaskan bahwa peringatan IOC terhadap Indonesia jelas merupakan bentuk standar ganda. Pasalnya, IOC tidak pernah memberikan reaksi serupa kepada negara-negara lain yang sebelumnya menolak visa untuk atlet Rusia.
Seperti diketahui, IOC menghukum Rusia tidak bisa berpartisipasi di ajang olahraga internasional lantaran menyerang Ukraina. Namun, tidak ada sanksi untuk Israel yang menginvasi Palestina.
Sebelumnya, Indonesia menerima teguran keras dari IOC karena menolak kedatangan atlet-atlet Israel pada ajang Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta yang berlangsung pada 19–25 Oktober. Pemerintah Indonesia diketahui tidak mengeluarkan visa bagi enam atlet asal Israel.
Atas keputusan itu, Federasi Senam Israel sempat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Tetapi, upaya tersebut ditolak. Akibatnya, para atlet Israel tetap tidak dapat tampil di ajang tersebut.
Menanggapi situasi ini, IOC merilis empat poin pernyataan resmi. Dua di antaranya berupa peringatan keras terhadap Indonesia.
Poin pertama menegaskan bahwa IOC akan menghentikan seluruh pembahasan terkait rencana Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 atau ajang internasional lainnya di masa depan. Kedua, IOC mengimbau seluruh federasi olahraga dunia agar tidak menggelar kejuaraan internasional di Indonesia sampai pemerintah memberikan jaminan bahwa semua atlet dari berbagai negara dapat berpartisipasi tanpa diskriminasi.
Pemerintah Indonesia telah menanggapi keputusan tersebut. Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyatakan bahwa Indonesia menghormati konsekuensi yang diberikan IOC, namun akan tetap berkomitmen untuk berperan aktif dalam kancah olahraga internasional. (hsa/hel)
