INDONESIAONLINE – Riuhnya tudingan ijazah palsu yang dialamatkan kepada mantan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), akhirnya mereda. Bareskrim Polri secara resmi mengumumkan bahwa ijazah S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi adalah asli, setelah melalui serangkaian uji laboratorium forensik (labfor) yang detail.
Kasus ini, yang sempat memicu perdebatan publik, kini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian terhadap dokumen vital seperti ijazah.
Ijazah bukan sekadar selembar kertas; ia adalah bukti otentik perjalanan akademis seseorang dan seringkali menjadi kunci pembuka berbagai peluang, terutama dalam dunia kerja. Berkaca dari polemik yang menyeret nama Jokowi, masyarakat pun semakin sadar akan pentingnya memastikan keaslian dokumen pendidikan ini.
Lantas, bagaimana cara membedakan ijazah asli dan palsu agar terhindar dari potensi masalah di kemudian hari?
Membedah Ijazah: Ciri Fisik yang Tak Bisa Dibohongi
Sebelum melangkah ke verifikasi online, mengenali ciri fisik ijazah asli adalah langkah awal yang krusial. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah merilis panduan yang bisa menjadi pegangan. Berikut poin-poin penting yang patut Anda perhatikan:
Material Kertas Premium: Ijazah asli dicetak di atas kertas khusus yang terasa lebih tebal dan bertekstur unik, berbeda dari kertas HVS biasa. Kertas ini merupakan produk eksklusif Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) dan tidak diperjualbelikan bebas. Jika ijazah Anda terasa tipis atau seperti kertas fotokopian, waspadalah.
Hologram Permanen Nan Elegan: Perhatikan hologram yang tersemat pada ijazah. Pada ijazah asli, hologram ini menyatu permanen dengan kertas dan tidak bisa dilepas tanpa merusaknya. Jika hologram terlihat seperti stiker tempelan yang mudah dicabut, keasliannya patut dipertanyakan.
Nomor Seri Unik Sebagai Identitas: Setiap ijazah resmi dibekali nomor seri khusus yang berfungsi sebagai kode identifikasi unik dari institusi penerbit. Nomor ini penting untuk pencatatan dan verifikasi. Absennya nomor seri atau format angka yang terlihat asal cetak bisa menjadi indikasi ijazah tidak sah.
Verifikasi Online: Pastikan Keaslian di Era Digital
Jika pemeriksaan fisik masih menyisakan keraguan, teknologi hadir sebagai solusi. Pemerintah telah menyediakan platform online untuk memverifikasi keaslian ijazah secara mudah dan dapat diakses oleh siapa saja.
Untuk Ijazah Perguruan Tinggi (SIVIL):
Akses laman resmi Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) di https://ijazah.kemdikbud.go.id.
Siapkan data seperti nama perguruan tinggi, nomor ijazah, dan captcha yang tertera.
Masukkan data tersebut pada kolom yang tersedia, lalu klik “Verifikasi.”
Sistem akan menampilkan informasi detail jika ijazah terdaftar, meliputi nama pemilik, perguruan tinggi, nomor mahasiswa, program studi, jenjang pendidikan, nomor ijazah, dan tanggal kelulusan. Jika data tidak ditemukan, ada kemungkinan ijazah belum terdata atau perlu dikonfirmasi langsung ke perguruan tinggi.
Catatan Penting: Pendataan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) baru efektif sejak tahun akademik 2002/2003. Lulusan sebelum tahun tersebut mungkin datanya belum muncul secara online.
Untuk Ijazah SD hingga SMA (NISN):
Kunjungi laman resmi verifikasi Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) di https://nisn.data.kemdikbud.go.id.
Masukkan NISN siswa dan nama ibu kandung pada kolom yang disediakan.
Isi kode captcha, lalu klik “Cari Data.”
Jika data siswa muncul dan sesuai, ini menjadi indikasi kuat bahwa ijazah yang terkait dengan NISN tersebut adalah sah.
Tindakan Jika Data Tidak Ditemukan
Jika setelah melakukan pengecekan online data ijazah Anda tidak ditemukan, jangan langsung panik. Segera hubungi institusi pendidikan (sekolah atau perguruan tinggi) yang menerbitkan ijazah tersebut untuk melakukan konfirmasi dan klarifikasi.
Kasus tuduhan ijazah palsu yang menimpa tokoh publik seperti Jokowi menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Memahami cara mengecek keaslian ijazah adalah bentuk perlindungan diri dan langkah preventif terhadap potensi penipuan atau masalah hukum di masa depan. Pastikan dokumen penting Anda aman dan valid!