Belajar dari Negeri Sakura: Jatim Pelajari Sistem Penanggulangan Bencana Canggih Jepang

INDONESIAONLINE – Menghadapi potensi bencana yang selalu mengintai, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tak henti belajar dari yang terbaik. Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, bersama jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim baru saja menyelesaikan kunjungan kerja selama sepekan ke Jepang. Misi utamanya mempelajari sistem penanggulangan bencana di Negeri Sakura yang terkenal dengan kecanggihannya.

Kunjungan ini membawa rombongan Pj Gubernur Jatim ke Universitas Wako di Tokyo. Di sana, mereka berdiskusi dan bertukar ilmu dengan para pakar kebencanaan Jepang, termasuk Rektor Universitas Wako, Hanya Toshihiko, Direktur International Exchange Center Ito Takaharu, peneliti ASEAN Disaster Reduction Center (ADRC) Arakida Masaru, dan Bambang Rudyanto.

Topik utama pembahasan adalah penguatan kapasitas masyarakat berbasis pengetahuan lokal, upaya pengurangan risiko bencana dengan teknologi informasi, dan kolaborasi unsur pentahelix dalam mitigasi bencana hidrometeorologi.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono memanfaatkan kesempatan ini untuk memaparkan keunggulan sistem penanggulangan bencana di Jawa Timur, yaitu berbasis partisipasi masyarakat.

“Masyarakat adalah yang paling dekat dengan lokasi bencana dan yang paling mampu memberikan penanganan tercepat,” ujar Adhy.

Hal ini dibuktikan dengan keberadaan tiga komunitas tanggap bencana di Jawa Timur, seperti Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB), Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Masing-masing komunitas memiliki peran khusus. SRPB memfasilitasi program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di sekolah dan pondok pesantren. FPRB fokus pada pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana). Sedangkan Tagana berkonsentrasi pada kegiatan tanggap darurat, seperti asesmen dan penyediaan dapur umum bagi korban bencana.

Belajar dari Pengalaman dan Teknologi Jepang

Kunjungan ini tak hanya diisi dengan diskusi dan paparan. Rombongan Pj Gubernur Jatim juga mengunjungi Taman Nasional Kebencanaan, Tokyo Rinkai Disaster Prevention Park. Di sana, mereka menyaksikan berbagai peralatan kebencanaan canggih dan mengikuti simulasi bencana yang realistis.

Salah satu contoh pemanfaatan teknologi di Jepang adalah layanan peringatan dini untuk wisatawan luar negeri melalui notifikasi ponsel yang tersambung di Wi-Fi setempat.

Kunjungan kerja ini diharapkan dapat membuka wawasan dan pengetahuan baru bagi Pemprov Jatim dan BPBD Jatim dalam meningkatkan sistem penanggulangan bencana di Jawa Timur. Dengan menggabungkan kearifan lokal dan teknologi modern, Jatim diharapkan dapat menjadi lebih tanggap dan tangguh dalam menghadapi berbagai jenis bencana (mca/dnv).