Benarkah Pisang Tak Boleh Dimakan di Pagi Hari? Ini Penjelasan Dokter Zaidul Akbar

Benarkah Pisang Tak Boleh Dimakan di Pagi Hari? Ini Penjelasan Dokter Zaidul Akbar
Makan pisang. Buah ini banyak mengandung bahan yang bisa membuat tubuh kita lebih bahagia. (istock)

INDONESIAONLINE – Pisang salah satu buah yang mudah sekali dijumpai. Harganya yang terjangkau di saku kadang jadi alasan banyak orang membeli pisang. Bahkan di Indonesia, pisang juga sering disajikan sebagai kudapan utama jika ada tamu berkunjung ke rumah.

Selain karena harganya yang murah, pisang juga terkenal kaya akan manfaat, bahkan disebut membantu menurunkan berat badan. Banyak orang juga mengonsumsi pisang saat sarapan.

Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, pisang mengandung kalium, sumber karbohidrat dan vitamin A, memperlancar metabolisme, meningkatkan kekebalan tubuh, melancarkan aliran oksigen ke otak, mengatasi anemia, hingga dapat menurunkan berat badan dan masih banyak lagi.

Meskipun sudah terkenal akan manfaat baiknya,  masih banyak orang yang bertanya-tanya apakah makan pisang saat sarapan baik untuk kesehatan? Bahkan beredar kepercayaan di masyarakat bahwa pisang tidak boleh dikonsumsi saat perut masih kosong. Benarkah?

Untuk hal ini, dr Zaidul Akbar justru mengungkap fakta soal kepercayaan tersebut. Menurut dia, pisang justru sangat bagus di konsumsi saat pagi hari.

Ia mengatakan, pisang berperan untuk memberikan sensasi atau perasaan yang nyaman. Pisang salah satu produsen hormon atau mengandung bahan yang bisa membuat tubuh kita lebih bahagia.

“Salah satu yang terbaik yang bisa konsumsi di pagi hari dan juga berperan untuk memberikan sensasi perasaan yang nyaman namanya pisang,” kata dr Zaidul Akbar dikutip dari kanal YouTube Bisikan.com, Senin (30/9/2024).

Zaidul Akbar menambahkan  pisang -terutama yang sudah ada titik-titik hitam- mengandung  bahan baku hormon kebahagiaan atau serotonin yang tinggi sekali.

“Jadi, pisang itu salah satu produsen hormon atau mengandung bahan yang bisa membuat tubuh kita lebih bahagia karena pisang di dagingnya, terutama pisang yang sudah ada titik titik hitam itu, tinggi sekali kandungan hormon kebahagiannya,” ungkap dia.

Selain dagingnya, Zaidul Akbar mengungkap bahwa hormon serotonin tersebut juga banyak ditemukan pada kulit pisang. “Jadi, kalau Anda mau makan pisang, cari pisang yang sudah titik-titik itu ya. Kalau nggak ketemu itu, yang tidak kalah tingginya pada pisang yang menjadi bahan baku hormon kebahagiaan namanya serotonin itu ada di kulitnya. Jadi, kulit pisang itu mengandung bahan baku hormon,” jelasnya.

Zaidul  pun menyarankan agar menikmati pisang beserta kulitnya dengan cara diolah menjadi sajian smoothies pisang. Daging pisang beserta kulitnya yang telah dicuci bisa Anda haluskan menggunakan blender lalu dicampur dengan kurma sebagai pemanis.

“Jadi, pengen makan pisang, makan sama kulitnya. Kalau susah, diblender aja. Diblender kasih kurma sedikit, jadi deh smoothies pisang. Itu nikmat sekali dibikin,” ungkap dia. (mut/hel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *